Gubernur Laiskodat : Gaji Pegawai Bank NTT Sangat Besar tapi NPL Tinggi

Metrobuananews.com | Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor B. Laiskodat, menilai Bank NTT saat ini tidak sehat.

“Saya lihat bank ini tidak terurus”, kata Gubernur Laiskodat, dalam dialog program-program strategis pembangunan NTT bersama DPRD NTT di Hotel Aston Kupang, Rabu (10/10/2018).

Dia menyayangkan pendapatan pegawai bank yang menurutnya sangat bombastis tetapi tidak diimbangi dengan kinerja yang baik.

“Sudah perusahaannya begitu, Banknya miskin melarat, gaji sangat besar dan NPL juga tinggi”, ujar Laiskodat geram.

Baca Juga:  Lippo Plaza Kupang Bakal Diambil Alih Pemprov NTT?

Non Performing Loan atau biasa disebut NPL ini merupakan kredit bermasalah yang merupakan salah satu kunci untuk menilai kualitas kinerja bank. Tingginya  NPL, menurut Laiskodat, merupakan indikasi adanya masalah dalam bank tersebut yang mana jika tidak segera mendapatkan solusi maka akan berdampak bahaya pada bank.

“Saya kemarin sudah panggil pihak bank, kalau kalian tidak bisa tagih bikin surat dan saya yang tagih”, ujar Laiskodat.

Baca Juga:  Juri Tetapkan Juara Festival Desa Binaan Bank NTT

Gubernur merasa heran, kredit diberikan kepada pegawai negeri sipil yang gajinya sudah jelas dan nol persen resiko tetapi setelah itu bagi deviden.

“Masa kita bagi deviden lagi,  sudah uangnya uang pemerintah, yang kredit orang pemerintah, bagi deviden mereka yang bagi, ini hal paling t”l”l”, ungkap Laiskodat.

Baca Juga:  Absalom Sine Pimpin Bank NTT

Seharusnya, lanjut Laiskodat, deviden dapat dibagi kalau uang yang dikreditkan menuju tempat – tempat yang produktif, umpamanya pertanian, peternakan, kemudian bertumbuh di sana.

Arby’s Guest Satisfaction Survey

“Nah itu yang dibagi deviden, sebagai orang perbankan kamu kerja benar kalau demikian”, pungkas Laiskodat.

Laiskodat berharap, masalah kredit macet (NPL) di bank NTT segera diselesaikan sehingga tidak memperburuk kondisi bank. (MBN01)

 

Komentar