Metrobuananews.com | Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor B. Laiskodat, akan meninjau kembali kebijakan pemerintah terkait pemanfaatan aset daerah yang dianggap tidak maksimal.
Tekad tersebut merupakan bagian dari upaya memaksimalkan potensi daerah untuk kesejahteraan masyarakat NTT.
“Kita punya aset – aset, bayangkan aset yang sekarang Lippo pakai, kita hanya dibayar Rp50 juta satu bulan, itupun baru dimulai tahun 2016”, ungkap Gubernur Laiskodat dalam dialog program-program strategis pembangunan NTT bersama DPRD NTT di Hotel Aston Kupang, Rabu (10/10/2018).
Menurut Laiskodat, angka tersebut sangat kecil dan tidak wajar karena itu perlu ditinjau kembali.
“Lembaga DPRD NTT harus sepakat dengan saya, kita minta dia, kita audit dan kita bayar kembali uangnya”, tegas Gubernur Laiskodat.
Dengan demikian pengelolaan Lippo Plaza akan diambil alih Pemprov NTT.
“Kita bisa kelola itu Mall, saya punya pengalaman mendirikan Mall dan kelola sendiri”, ujar Laiskodat optimis.
Gubernur menegaskan, pihaknya sudah memerintahkan sekretaris daerah agar menyurati managemen Lippo Plaza untuk segera bertemu untuk melakukan evaluasi.
“Kita minta BPK evaluasi, bisa hitung, kita bayar kembali”, ungkap Laiskodat.
Selain Lippo Plaza, Gubernur juga bertekad untuk mengoptimalkan aset daerah lainnya, seperti PT. Semen Kupang, Kawasan Industri Bolok dan Kawasan Ina Bo’i.
“Ina Bo’i, bayangkan tempat sekeren itu hanya digunakan sebagai tempat imigran gelap, kita harus bangun, harus dijadikan convention hall besar dan hotel yang bagus”, tandasnya.
NTT memiliki potensi sumber daya yang sangat besar, karena itu menurut Gubernur Laiskodat, angka 3 Triliun target pendapatan daerah yang dicanangkannya sangat mudah untuk dicapai, asalkan semua potensi tersebut dimanfatkan secara maksimal. (MBN01)
Komentar