Resmi, KUB Bank NTT dan Bank Jatim Dimulai, Yohanis Landu Praing : Sinergitas ini Sangat Baik

Kupang, NTT

menandatangani perjanjian antar pemegang saham pengendali atau Shareholder Agreement (SHA) antara Pemerintah Provinsi NTT dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim).

Pasca penandatanganan SHA ini dilakukan secara langsung oleh Pj. Gubernur NTT Andriko Susanto bersama dengan Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, bertempat di Aula Lt. 5, Kantor Pusat Bank Jatim – Jl. Basuki Rahmat 98-104 Surabaya, pada Senin (16/12/2024), maka Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank Jatim dan Bank NTT resmi dilaksakan.

Plt. Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing, pada kesempatan itu mengatakan, kolaborasi dan sinergitas ini sangat baik dan luar biasa untuk Bank NTT.

“Kolaborasi dan sinergitas ini sangat baik, karena bukan saja dalam penguatan SDM, tetapi juga dalam tata Kelola, mitigasi resiko, serta pengembangan-pengembangan IT,” ujar Plt Dirut.

Lebih lanjut Yohanis Landu Praing mengatakan, Bank Jatim sangat berpengalaman di bidang IT dan UMKM. Oleh karena itu, sinergitas ini sangat berdampak bagi Bank NTT ke depan.

“Saat ini Bank NTT sudah menjadi Bank Devisa, sehingga nanti bisa kolaborasi dengan Bank Jatim dalam hal remittance dengan harapan remitansi kami kedepannya bisa memiliki nilai tambah. Kami akan mengikuti langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh Bank Jatim.” Ucap Yohanis.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman juga mengatakan, KUB adalah momentum yang bagus bagi kedua belah pihak untuk saling menguatkan. Penguatan-penguatan itu tidak hanya dari sisi kelembagaan atau struktur saja, tetapi juga penguatan business model. Lewat penandatanganan SHA ini, pihaknya berharap kedua belah pihak mempunyai komitmen kuat untuk membangun dan mengembangkan potensi ekonomi daerah masing-masing. 

”Kolaborasi ini penting bagi BPD untuk berinovasi dan bertransformasi agar mampu bersaing di tengah ketatnya industri perbankan. Bank Jatim akan terus melakukan inisiatif strategis dan berbagi pengalaman dengan seluruh anggota KUB demi kemajuan bersama. Karena sekarang bisnis itu tidak cukup hanya tumbuh secara linier, tetapi juga harus tumbuh secara eksponensial. Sama halnya dengan bank. Melalui KUB ini, kami juga ingin tumbuh tidak hanya organik, tetapi juga unorganik,” terangnya.

Busrul menegaskan, penandatanganan SHA dengan Bank NTT ini adalah sebuah tahap untuk memenuhi POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

”Setelah SHA ini, kami akan melakukan due diligence mulai dari sisi legalitas, perpajakan, dll. Kemudian dalam hal penyertaan modal, kami juga akan setorkan Rp 50 miliar sampai dengan Rp 100 miliar kepada Bank NTT,” terangnya. 

Dirut Bank Jatim, Busrul juga menegaskan bahwa prinsip dari KUB tersebut tidak boleh hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Namun dengan pengalaman yang dimiliki oleh Bank Jatim, Busrul berharap kerja sama ini memberi manfaat signifikan bagi kedua bank, meningkatkan nilai bagi pemegang saham, dan memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat. Sebab, masih banyak bidang dalam layanan perbankan, digitalisasi, hingga remitansi yang bisa disinergikan.

”Perlu digarisbawahi bahwa KUB bukan berarti mengakuisisi. Namun semangat KUB adalah semangat kolaborasi. Kami berharap dapat berbagi infrastruktur dan pengalaman agar pelaksanaan kerja sama lebih efisien. Sinergi antara Bank Jatim dan Bank NTT ini menjadi harapan kita bersama untuk membangkitkan semangat yang baru memasuki tahun 2025 dengan lebih optimis sehingga mampu memajukan pembangunan dan perekonomian di daerah masing-masing,” tutur Busrul.

Hadir dalam penandanganan SHA yakni Pj. Gubernur NTT, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Christien Samiyati Pati, Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTT, Yohanes De Rosari, Anggota DPRD Provinsi NTT, Refafi Gah, Penjabat Walikota Kupang, Linus Lusi, Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, Kepala OJK Provinsi NTT, Japarman Manalu, Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Flouri Rita Wuisan, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT, Doris Rihi, Komisaris Independen Bank NTT, Frans Gana, Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Ekonomi, Dr. Jeffry Wurangian, SE, M.Sc serta jajaran Direksi Bank NTT.(*).

Komentar