Bedah Rumah, Bukti Kehadiran Gereja St Petrus Rasul Saat Umat Dilanda Bencana

video

Kupang, NTT

Gereja merupakan wadah yang memiliki tanggung jawab membangkitkan harapan umat yang terpuruk akibat badai Seroja dan himpitan ekonomi di tengah gempuran pandemi COVID-19.

Ganasnya Pandemi COVID-19 tidak mampu menghadang niat Gereja St. Petrus Rasul TDM II, di Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan berbagai aksi kamusiaan untuk membantu umat yang terdampak bencana Seroja pada 5 April 2021 lalu.

Aksi kemanusiaan ini juga digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Paroki kedua, Gereja St. Petrus Rasul.

Ketua Panitia HUT Paroki Kedua, Frans Tola, kepada awak media, Minggu (18/7/2021) mengatakan, peringatan HUT ini dimaknai sebagai momentum untuk membantu umat yang sedang terpuruk akibat bencana Seroja dan pandemi COVID-19.

Baca Juga:  Puji Tuhan, Rumah Reot Nenek Elisabet akan Dibedah Tahun ini

“Ada tiga (3) kegiatan yang kami lakukan yakni, membersihkan lingkungan secara serentak di 27 KUB, menggelar bazar dan pasar murah kerja sama dengan bulog divre NTT, dan bedah rumah,” jelas Frans.

Setelah melakukan identifikasi terkait kondisi umat, maka Panitia HUT memutuskan untuk membedah tiga (3) rumah.

“Ketiga rumah itu juga dampak bencana Seroja. Selain itu, yang punya rumah itu adalah umat yang secara ekonomi sangat terbatas sehingga sulit untuk membangun kembali rumah mereka,” jelasnya.

Baca Juga:  Pengurus DPS dan KUB Stasi St Agustinus Bello Dikukuhkan, ini Pesan Romo Dus

Bagi Frans, gereja mesti hadir untuk memberi rasa aman, nyaman dan kebahagiaan bagi umat, khususnya mereka yang terhimpit persoalan ekonomi.

Terkait pendanaan, lanjut Frans, sebagai modal awal dikumpulka. dari dana sukarela para panitia dengan jimlah yang variatif. Selain itu bantuan dari DPP Paroki walauoun jumlahnya masih terbatas.

“Bantuan terbesar datang dari umat Paroki masing – masing KUB. Ada 27 KUB masing – masing Rp500 ribu, khusus 3 KUB yang dianggap sebagai tuan rumah, masing – masing menyumbang Rp1 juta,” jelasnya.

Baca Juga:  'Sulap' Ratusan Rumah Reot Jadi Hunian Nyaman, Jeriko Dicintai Rakyat Kecil

Salah penerima bantuan bedah rumah, Matheus Rebu, merasa sangat beruntung karena rumahnya yang telah luluh lantak dihantam badai Seroja akhirnya dalam sekejap menjadi baik.

“Terima kasih bapa ibu sekalian yang sudah bantu perbaiki rumah saya,” ungkap Matheus berkaca – kaca.

Menurut Matheus, jika tidak ada bantuan ini, Ia tidak sanggup untuk membangun kembali rumahnya.

“Saya punya kondisi tangan seperti ini (maaf, cacat), tidak mungkun bisa perbaiki rumah ini,” ujar Matheus sambil menunjuk keterbatasan tangannya.

Kegiatan tersebut dikerjakan secara gotong royong oleh umat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (MBN01)

Komentar