Kupang, NTT
Kehadiran Kredit Merdeka merupakan Atmosfer baru bagi para petani pasca pandemi Covid-19 yang menghancurkan seluruh sendi kehidupan. Betapa tidak, para petani yang selama ini sulit mendapat akses ke Bank, dengan mudah memperoleh pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga.
Terobosan Bank NTT melalui program Kredit Merdeka mendapat respon positif dari para petani di desa Raknamo, kecamatan Amabi Oefeto, kabupaten Kupang.
Ketua Kelompok Tani Fajar Pagi, Dominggus Bira, mengaku senang karena selama ini dirinya sebagai petani menunggu program semacam itu.
Baginya, program Kredit Merdeka sangat membantu. Selain prosesnya mudah, tidak perlu repot menyiapkan jaminan atau agunan.
Dia mengaku, banyak petani yang tidak bisa melakukan pinjaman ke Bank karena tidak memiliki jaminan. Apalagi, para petani rata-rata masuk kategori ekonomi lemah.
“Ini yang para petani suka. Para Petani tidak perlu lagi buang waktu duduk berjam-jam antri di bank. Ini program sangat baik,” Dominggus.
Menurut Dominggus, dalam kelompok yang dipimpinnya melakukan aktifitas menanam jagung. Di samping itu, mereka juga beternak sapi.
“Hasil dari menanam jagung, kami beli sapi untuk pelihara,” ungkap Dominggus.
Dia menjelaskan, masing-masing anggota kelompok memiliki lahan untuk menanam jagung dengan besaran yang berbeda. Besaran lahan yang dimiliki minimal 30 Are.
Total lahan yang digarap kelompok Fajar Pagi yang terletak di desa Raknamo, kecamatan Amabi Oefeto, kabupaten Kupang, sebesar 27 Hektare. Jumlah kelompoknya 50 orang.
Dominggus menambahkan, dirinya mendapat pinjaman lewat progran Kredit Merdeka senilai Rp3 juta. Dana itu dia gunakan untuk menanam jagung di lahan miliknya.
“Pengembaliannya juga tidak sulit. Setelah panen, pihak bank langsung turun ke lokasi untuk mengambil pengembaliannya setelah hasil panen dijual,” jelasnya.
Dia berharap agar pihak Bank NTT mesti menjangkau lebih banyak lagi pelaku usaha kecil, terutama yang selama ini kesulitan dalam hal pinjaman modal usaha.
“Jangan persulit masyarakat yang ingin meminjam. Yang meminjam juga mesti pergunakan dengan baik dana yang diperoleh,” pintanya.
Dominggus Bere bersama sejumlah anggota kelompoknya menerima Kredit Merdeka, Rabu (26/8/2020). Plt Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho yang menyerahkan secara langsung bantuan Kredit Merdeka.
Kredit Merdeka merupakan salah satu terobosan Bank NTT untuk membantu masyarakat untuk merdeka dari rentenir, merdeka dari jaminan serta merdeka dari bunga pinjaman.
Penyerahan Kredit Merdeka kepada Kelompok Tani asal kabupaten Kupang ini bersamaan dengan kegiatan diskusi bertema “Strategi Percepatan Pembangunan dan Pemulihan Ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur”.
Kegiatan itu digelar oleh Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FLJK) NTT dengan narasumber diantaranya; Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala OJK NTT Robert Sianipar dan Plt. Dirut Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho.
Hadir pula Bupati Kupang, Korinus Masneno, Kepala Cabang Bank NTT Oelamasi, Boy Nunuhitu, serta para pelaku usaha se-Kota Kupang. (MBN01)
Komentar