BRIDGE Cipta Guru Berkualitas dan Melek Teknologi

Kupang, NTT

Di era digital yang semakin berkembang saat ini, teknologi informasi dan komunikasi terus mengalami perubahan yang signifikan. Hal tersebut memicu Building Relationship Through Intercultural and Growing Engagement (BRIDGE) untuk memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kepentingan pendidikan.

Building Relationship Through Intercultural and Growing Engagement (BRIDGE) adalah salah satu program kemitraan pemerintah Australia dan Indonesia dalam bidang pendidikan dimana program BRIDGE menjembatani sekolah di Indonesia dan Australia dengan tujuan untuk saling mendukung pembelajaran kolaboratif dan pedagogi.

Baca Juga:  Polemik Kehadiran Fahri Hamzah Disikapi Bijak GARBI NTT

Untuk menciptakan guru yang berkualitas dan melek teknologi, setiap tahun BRIDGE mengadakan workshop bagi para guru dari sekolah -sekolah yang tergabung dalam program kemitraan tersebut.

Fasilitator BRIDGE teacher Workshop 2018, Senior Program Officer BRIDGE untuk Indonesia, Mayus Helviyanti Harefa, kepada wartawan di Swiss Bellin Hotel, Selasa (23/10/2018) mengatakan workshop tahun 2018 sedikit berbeda dengan tahun 2017, baik tema maupun pesertanya.

“Untuk kali ini, workshop BRIDGE 2018 mengangkat tema, Metode Pembelajaran Abad 21 Yang Terfokus dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry Based Learning (IBL)”, kata Mayus

Baca Juga:  DPP PKPI NTT Instruksikan Semua Caleg Menangkan Jokowi Ma'ruf

Dia menjelaskan, Peserta Workshop BRIDGE 2018 berjumlah 18 Orang dari 8 Sekolah BRIDGE. terdapat 2 SMP di Kota Kupang, yakni SMP Kristen CItra Bangsa dan SMPN 2 Kupang, 1 SDK dari Labuan Bajo yakni SDK, ST Yosefa dan 4 SD di Kota Kupang yakni SDI Bertingkat Oebobo 2, SDK Don Bosko 2, SDK St. Yoseph 3, SDI LAsiana dan SDI Oepoi Kupang.

“Workshop ini juga dihadiri staf dari dinas Pendidikan kota kupang”, ujarnya.

Baca Juga:  Retas Kesenjangan Timor Barat - Tiles, Unwira Gunakan Pendekatan Budaya dan Pendidikan

Dia berharap, dengan diselenggarakannya workshop tersebut dapat meningkatkan kamampuan guru dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Terpisah, Paulina Paus, salah satu peserta dari kota Kupang, mengaku sangat terbantu dengan adanya program kemitraan di bidang pendidikan antara Australia dan Indonesia.

“BRIDGE dapat meningkatkan pengetahuan kami sebagai guru terkait metode pembelajaran, pemahaman lintas budaya dan pengenalan perangkat digital dengan metode diskusi. Harapan saya, guru BRIDGE NTT lebih banyak dan profesional”, ungkap Paulina. (**)

Komentar