Kupang – NTT
Mencermati situasi Kota Kupang dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir terkait rencana kehadiran Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamza ke Kota Kupang dalam dialog kebangsaan yang dikemas dalam Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) NTT, sempat menghebohkan Kota Kupang.
Terjadi Pro dan Kontra. Masyarakat yang tergabung dalam Ormas lokal blak-blakan mengeluarkan pernyataan sikap menolak kehadiran anggota DPRI itu melalui media massa.
Ada juga yang mengatakan sebagai warga negara apalagi dengan kapasitas sebagai Wakil Ketua DPR RI, tidak ada salahnya FH hadir dalam dialog kebangsaan di Kota Kupang.
Perang argumentasi santer beredar di media sosial. Siatuasi makin menegang.
Menyikapi situasi tersebut, Ketua GARBI NTT, Abd Kadir Mau, S.HI, bersama anggota dan panitia dialog dan orasi kebangsaan bersepakat untuk membatalkan kegiatan tersebut.
“Menyadari bahwa rencana tersebut dalam beberapa hari ini telah menimbulkan kontroversi dan pro kontra, timbulnya kesalah pahaman dengan rencana menghadirkan Fahri Hamzah sebagai pembicara, serta masukan dari berbagai pihak demi menjaga stabilitas di tahun politik. Maka demi menjaga keutuhan dan semangat kebersamaan bagi seluruh masyarakat NTT, panitia dan seluruh pengurus GARBI NTT sepakat untuk membatalkan kegiatan dimaksud”, ungkap Abdul Kadir Mau.
Garbi NTT dan Tujuan Dialog Kebangsaan
Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) adalah Gerakan Pemikiran. Gerakan yg memimpikan, mencita citakan agar bangsa besar bernama Indonesia ini bisa menjadi kekuatan lima besar dunia. Dengan tagline khusus Garbi yakni religius, nasionalis, demokrasi dan kebangsaan.
Mimpi besar ini dimulai dengan penyadaran kepada seluruh anak bangsa untuk membangun tradisi membaca dan diskusi terus menerus hingga terbentuknya gagasan dan narasi dengan melakukan lompatan pemikiran demi kejayaan, kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
Cita cita tersebut adalah hal yg bisa kita wujudkan, dan bukan utopia. Karena sebagai bangsa kita memiliki syarat2 tersebut. Dari segi sumberdaya dan jumlah penduduk kita sudah masuk 5 besar dunia. Tinggal meningkatkan keunggulan kompetitif dibidang ekonomi, tehnologi dan militer, maka NKRI bisa menjadi 5 besar kekuatan dunia.
Untuk terus mengembangkan demokrasi, Garbi NTT berusaha konsisten mengembangkan semangat diskusi dan musyawarah, menghimpun berbagai pemikiran dengan seluruh elemen masyarakat. Sehingga tercipta suasana harmonis dan kondusif demi tumbuh kembangnya keberanian seluruh warga negara untuk mengeluarkan ide, gagasan dan wacana bagi perbaikan bangsa.
Rencana GARBI NTT menghadirkan Fahri Hamzah dalam Dialog dan Orasi Kebangsaan disemangati kesadaran bahwa di era demokratisasi seluruh elemen bangsa bebas mengeluarkan pendapat dan pikirannya yang dijamin oleh Undang Undang demi perbaikan bangsa dan negara.
Acara di atas di desain murni gerakan pemikiran. Tidak ada agenda politik apapun meski pembicara utama adalah politisi. Karena itu, rencana awal mengundang seluruh pimpinan Ormas, OKP lokal maupun nasional dan BEM se Kota Kupang bahkan menyebarkan info di media sosial dengan harapan terjadi ruang diskusi dan dialog yang konstruktif demi mengembangkan demokrasi di NTT.
Fahri Hamzah adalah tokoh nasional, Wakil Ketua DPR yang sering mengeluarkan ide ide berani bahkan berbeda dari masyarakat umumnya. Pemikiran dan gagasan beliau pasti tidak berjalan señdirian, namun dilatarbelakangi oleh pengetahuan yang luas dan pengalaman sebagai politisi parlemen yang vokal.
Selain itu, beliau juga sering mengkritik lembaga2 semi negara seperti KPK dan itulah yg menyebabkan Beliau dekat dengan lembaga inti seperti Polisi, BIN, TNI, Kejaksaan, dll. Juga banyak pemikiran beliau tentang kelembagaan negara pasca reformasi 1998.
Sebagai Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dikenal memiliki pemikiran yang luas, sehingga juga memiliki pergaulan luas. Beliau adalah sahabat dekat Kapolri, Kepala BIN dan Gubernur NTT saat ini Bapak Victor Laiskodat sejak periode DPR 2004-2009. (MBN01)
Komentar