Kupang, NTT
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kupang, resmi dibangun diatas lahan seluas 18 hektar yang disiapkan oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan RSUP Kupang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Kesehatan RI, Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) didampingi pejabat Kementerian Kesehatan, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi, Wakil Walikota Kupang, Herman Man dan Ketua DPRD Kota Kupang.
Menteri Kesehatan RI, Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K), menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang yang sudah memberikan dukungan dan bersinergi bersama Kementerian Kesehatan dalam komitmen bersama Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Kupang.
“Saya berikan apresiasi pada Pemprov NTT dan Pemkot Kupang yang memberikan dukungan dan komitmennya dalam pembangunan RSUP ini terutama penyediaan lahan yang potensial dan terentang luas”, kata Menteri Terawan.
Dia berharap, pemerintah provinsi dan Kota terus memberi dukungan terkait pembangunan infrastruktur jalan ke rumah sakit.
“Kami mohon dukungan Pemda untuk nantinya bisa merevitalisasi jalan sebagai akses utama ke rumah sakit ini dan karena nantinya pembangunan sudah selesai maka masyarakat akan banyak yang datang tinggal di sekitar ini”, katanya.
Menurut Terawan, sumber air di lokasi yang dihibahkan pemda sangat baik karena terdapat sumber air yang baik dan bisa memenuhi kebutihan operasional rumah sakit.
“Bagaimanapun air menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia dan sangat dibutuhkan dalam operasional rumah sakit”, tandasnya.
Dia berharap, kehadiran RSUP Kupang dapat menjawab kebutuhan masyarakat NTT terhadap pelayanan keaehatan yang baik, yakni memberikan pelayanan spesialistik dan subspesialistik yang profesional, berkesinambungan, intensif, nyaman dan bertanggungjawab dan ditunjang dengan sarana dan prasarana serta alat kesehatan modern.
Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL (K), MARS mengatakan nilai pekerjaan fisik gedung RSUP Kupang sebesar Rp350,2 miliar dan direncanakan akan dibangun dalam kurun waktu 20 bulan.
“Kita harapkan paling lambat pertengahan 2022 RSUP ini sudah bisa beroperasi. Sumber pembiayaannya dari pinjaman bank dunia (world bank) melalui program Indonesian Supporting Primary Health Care Reform (I-SPHERE)”, jelas dr. Abdul.
Menurut dr. Abdul, lahan bersertigikat seluas 18 hektar yang disiapkan Pemprov NTT, akan digunakan untuk pembangunan gedung utama rumah sakit, area penunjang, ruang terbuka hijau, pembangunan asrama dan rumah dinas, serta sarana pendidikan dan pelatihan.
“Sesuai hasil kajian pembangunan ini mengacu pada master plan pemgembangan rumah sakit. Pada tahap pertama dibangun seluas 26.500 meter persegi dengan kapasitas 212 tempat tidur yang terdiri dari fungsi pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, kamar operasi, layanan intensif umum, paru, jantung, bayi, pelayanan laboratorium, radiologi, kebidanan, rehabilitasi medis, bank darah, dan penunjang lainnya. Termasuk juga kami telah menyiapkan desain kebutuhan layanan penyakit covid 19”, jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah memberikan perhatian bagi masyarakat NTT dalam hal pembangunan RSUP.
“Beliau ini orang baik yang dipercaya Presiden Jokowi dalam mengatasi persoalan di bidang kesehatan”, kata Wakil Gubernur. (***/MBN01)
Komentar