Kupang, NTT
Polemik penahanan yang berujung penerlantaran oleh satgas human trafficking terhadap Selfina Etidena di bandara El-Tari Kupang ditanggapi dingin Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gadis asal kabupaten Alor yang menjadi perbincangan publik sejak tanggal 4 Januari 2019 lalu, secara materiil sangat dirugikan.
Perwakilan pemuda IKA Kupang, Erson Atamau, kepada wartawan, Minggu (13/1/2019) menjelaskan tiket pesawat Selfina, tujuan Jogjakarta harus hangus lantaran ulah satgas human trafficking yang mencekal Selfina hanya karena dugaan tak berdasar.
“Selfina ini anak yatim, kasihan ibunya susah payah mengusahakan tiket malah hangus karena arogansi petugas Nakertrans, sangat miris”, kata Erson.
Tak hanya itu, menurutnya, secara moril Selfina pun sangat dirugikan. Ia diinterogasi layaknya penjahat. Bahkan pihak kampus tempat Selfina belajar pun harus terbawa – bawa.
Padahal Selfina bukanlah penjahat, Dia hanya seorang gadis desa yang lugu, dari daerah pegunungan, tepatnya di kampung Pido, kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, yang berusaha merubah nasib dengan mengenyam pendidikan di STT Galilea Indonesia, Jogjakarta.
“Entah karena tampangnya yang sederhana dan lugu ataukah karena Satgas human trafficking yang tidak profesional, lantas Selfina harus “dipimpong” karena dianggap calon TKI/TKW Ilegal. Apakah ini cara pemerintah memperlakukan orang kecil”, ungkap Erson penuh tanya.
Lebih lanjut Erson mengatakan, mungkin masih banyak lagi yang mengalami nasib serupa dengan Selfina hanya karena ingin bepergian, entah berlibur, mengunjungi keluarga atau bekerja di daerah lain di Indonenesia, namun saat ini hanya Selfina yang terungkap.
Entah bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) yang digunakan Disnakertrans untuk menjalankan kebijakan Gubernur NTT tentang Moratorium, sehingga penerapannya cukup meresahkan masyarakat, khususnya kasus yang menimpa Selfina.
Plt. Kepala Dinas Nakertrans, Sisilia Sona, saat diminta tanggapan oleh wartawan, Minggu (13/1/2019) tentang kesalahan penahan terhadap Selfina mengatakan, apa yang dilakukan pihaknya sudah benar.
“Kalau dilihat dari facta lapangan .kami sudah laksanakan sesuai prosedur. Kalau ada surat keterangan kan baru terakhir diberikan… semua dalam proses”, jelas Sisilia.
Ditanya terkait alasan mendasar yang membuat satgas bersikukuh menahan Selfina, Sisilia tak menggubris.
Bahkan saat ditanya terkait tanggung jawab Disnakertrans atas kerugian yang dialami Selfina Marsia Etidena, Sisilia diam seribu bahasa. Mungkin itu juga bagian dari SOP. (MBN01)
Komentar