Benny Litelnoni, S14P Jembatani Aspirasi Rakyat NTT di Senayan

Metrobuananews.com | Kupang – Sederhana, tenang dan ramah, itulah sederet kata yang layak untuk menggambarkan sosok  humanis Benny Alexander Litelnoni, pria segudang pengalaman yang siap menjadi jembatan aspirasi bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di Senayan.

Putra terbaik Nusa Tenggara Timur, kelahiran Niki – Niki, Timor Tengah Utara, 05 Agustus 1956 ini, tidak perlu diragukan lagi kemampuan akademiknya. Litelnoni menyandang 2 gelar sarjana strata 1 (S-1)  yakni Drs dan Sarjana Hukum (SH) serta 2 gelar Magister (S-2) yakni M.Si dan M.H.

Bermodalkan kemampuan akademis dan sejuta pengalaman birokrasi, suami dari Fransiska Litelnoni Sianto itu kembali menjajaki panggung politik sebagai calon anggota DPR RI untuk memperjuangkan kepentingan kaum terpinggirkan.

Tak heran jika di puncak kesuksesannya, Benny Litelnoni masih begitu peduli pada kehidupan rakyat kecil. Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT ini memulai kariernya dari tingkat paling bawah.

Baca Juga:  Gubernur Laiskodat : Gaji Pegawai Bank NTT Sangat Besar tapi NPL Tinggi

Ayah dua orang anak ini memulai kariernya sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) pada tanggal 1 Maret 1980 di Dinas Pemberdayaan Masyaarakat Desa (PMD) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) hingga tahun 2000.

Litelnoni kemudian dipercaya menjadi Kepala Bagian Ketertiban Sekretariat Daerah (Setda) Timor Tengah Selatan selama 1 tahun.

Karena prestasinya, Benny Litelnoni kemudian dipercaya sebagai Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Timor Tengah Selatan sejak Juli 2001 sampai Mei 2004.

Karier pria titisan China itu terus merangkak naik. Mei 2004, Litelnoni dipercaya menjadi Kepala Badan Penjenjangan pada Badan DIKLAT Kabupaten Timor Tengah Selatan, sampai Januari 2006. Selanjutnya menjadi Kasubdin Postel pada Dinas Perhubungan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Ketika gendang politik pemilihan kepala daerah Kabupaten TTS ditabuh, Sang Kasubdin akhirnya dilamar menjdai calon Wakil Bupati mendampingi Paul VB Mella sebagai calon Bupati.

Pasangan Mella – Litelnoni akhirnya keluar sebagai pemenang dan dinobatkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati TTS periode 2004 – 2014.

Baca Juga:  Valentiara, Bidadari Sandalwood Pecinta Budaya

Di penghujung masa jabatannya sebagai wakil bupati TTS, Benny Litelnoni dilamar oleh Frans Lebu Raya untuk mendampinginya bertarung sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.

Pertarungan pun berlangsung dan pasangan Lebu Raya  – Litelnoni dengan nama paket “Frenly” akhirnya memenangkan Pilkada saat itu dan dinobatkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2013 – 2018.

Lima (5) tahun menjadi Wakil Gubernur mendampingi Frans Lebu Raya terasa begitu singkat baginya. Ia memiliki sejumlah ide dan harapan untuk mensejahterakan masyarakat NTT, namun selalu kandas di atas gundukan kepentingan ‘Sang Penguasa’.

Awal 2019, Benny Litelnoni kembali berjuang mewujudkan harapannya mensejahterakan kaum terpinggirkan yang belum sempat tercapai.

Kendati memiliki segudang pengalaman sebagai birokrat dan menjadi wakil gubernur 1 periode, Benny Litelnoni tetap rendah hati dan tidak ambisius. Dia bahkan rela kembali menjadi calon wakil gubernur mendampinggi Benny K. Harman.

Baca Juga:  TCP Dibalik Geliat Tenun Ikat dan Duka Penenun NTT

Rupanya ‘dewi fortuna’ belum berpihak pada pasangan Benny Harman – Benny Litelnoni. Pasangan dengan sandi politik “Harmoni” itu akhirnya harus mengakui ketangguhan Paket Viktory – Joss.

“Jika kegagalan adalah hujan, keberhasilan adalah matahari, maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat pelangi”, ungkap Benny Litelnoni menirukan kalimat bijak Kagome, ketika berbagi cerita dengan media ini.

Kegagalan tak mampu menghentikan derap langkahnya, berlandaskan niat yang tulus dan keikhlasan melayani sesama, Litelnoni kembali menata langkah juang untuk menari bersama para politisi lainnya menuju Senayan.

Sebagai putra terbaik negeri penghasil cendana, Benny Alexander Litelnoni siap bertarung sebagai calon anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), dari Partai Demokrat, Nomor Urut 2, daerah pemilihan (Dapil) NTT 2, meliputi Timor, Rote, Sabu dan Sumba. (MBN01)

Komentar