Kupang, NTT
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, menegaskan, rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT, bukan upaya “perampokan” untuk kepentingan pilkada.
“RUPS Bank NTT sama sekali tidak ada hubungannya dengan Pilkada yang akan dilaksanakan serentak 27 November mendatang,” tegas Pj Gubernur saat konfrensi pers di kantor gubernur NTT, Rabu (13/11/2024).
Andriko menegaskan, bahwa RUPS merupakan hal yang lumrah dan biasa dilakukan, jadi bukan sesuatu yang luar biasa karena memang hal tersebut sangat mendesak dan dibutuhkan maka harus dilaksanakan.
“RUPS saat ini adalah terkait adanya pergantian struktur pengurus juga terkait masalah KUB dengan Bank DKI yang tidak mencapai kesepakatan sehingga akan diputuskan untuk melakukan KUB dengan Bank Jatim, kami sudah komunikasi dengan pihak Bank Jatim dan juga OJK, nah maka itu semua harus diputuskan melalui RUPS,” tegas Andriko.
“Sekali lagi saya mengharapkan agar semua masyarakat paham tentang kondisi Bank NTT yang saat ini tetap baik-baik saja, gak ada masalah,” imbuhnya.
Sementara itu Komisaris Independen, Frans Gana, saat kepada awak media usai Konferensi Pers, menegaskan, sebagai akademisi rela mempertaruhkan akademisinya jika memang dugaan terkait Bank NTT itu benar adanya dan terbukti.
“Saya ingin tegaskan bahwa tidak ada upaya untuk “merampok” Bank NTT demi kepentingan politik Paslon tertentu jelang Pilkada, itu semua tidak benar, saya sebagai akademisi siap pertaruhkan nama baik akademisi,” tegas Frans Gana.
Frans Gana menegaskan bahwa selaras dengan pernyataan Pj. Gubernur NTT, RUPS ini urgent untuk dilaksanakan karena memang ada hal hal yang harus dibahas disitu untuk keberlangsungan Bank NTT.
“Ini lebih ke kerjasama KUB dengan Bank Jatim juga soal struktur kepengurusan. sama sekali tidak ada muatan kepentingan politik dari manapun juga siapapun” tegasnya.
Komentar