Kupang, Kupang
Warganet dikejutkan dengan sebuah postingan di media sosial terpampang baliho dengan tulisan yang menyudutkan salah satu pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur NTT.
Baliho yang sudah di sebar di sejumlah titik di sepanjang jalan Timor Raya, memuat gambar calon Gubernur Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu, dengan tulisan yang bisa menghancurkan elektabilitas kedua kandidat Gubernur dan wakil Gubernur tersebut.
Ketika mendapatkan informasi terkait tindakan black campaign tersebut, tim media melakukan penelusuran ke sejumlah lokasi percetakan.
Saat tiba di Percetakan Silvya di jalan Soeharto, Naikoten 1 Kota Kupang, ditemukan adanya transaksi pembayaran 30 banner ukuran 2×3 meter dengan biaya 5 juta 400 ribu Rupiah.
Karyawan Percetakan Silvya, Yanti Taopan, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (20/11/2024) membenarkan terjadinya transaksi tersebut.
“Iya benar, ada satu orang bernama Allen datang cetak baliho paket SIAGA sebanyak 30 lembar, pada tanggal 14 November 2024,” kata Yanti.
Menurut Yanti, oknum tersebut sudah beberapa kali mencetak baliho tetapi bukan baliho SIAGA.
“Namanya Allen tapi saya tidak tau nama lengkapnya,” tandas Yanti.
Yanti juga menyebutkan bahwa oknum tersebut sudah sering mencetak baliho di percetakan tempat Ia bekerja tapi bukan baliho.
“Saat di datang cerak saya tanya apakah kita desain atau ada desain sendiri, dia bilang sudah ada desain dan kemudian dikirim ke kami,” kata Yanti.
“Saya heran biasanya dia pesan baliho Ansy Jane, tapi aneh kok dia pesan baliho SIAGA 30 lembar,” imbuhnya.
Tim hukum paket SIAGA, Anthonius Ali menyayangkan upaya mendowgrade paket SIAGA dengan cara pengecut.
“Ini tindakan pengecut, dosa tak terampuni,” kata Anthon Ali.
Dia menegaskan pihanknya akan membawa persoalan ini ke sentra Gakkumdu.
Komentar