Kecewa dengan Keputusan DPP, Ribuan Pendukung Desak Jeriko Mundur dari Demokrat

Kupang, NTT

Ribuan massa pendukung dan simpatisan mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore (Jeriko), mendesak Jeriko mundur dari Partai Demokrat.

Pernyataan tersebut disampaikan para pendukung dan simpatisan usai menjemput Jeriko dari Bandara Eltari Kupang, Jumat (7/1/2022) siang.

Aksi dari ribuan massa ini adalah buntut dari penetapan Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Demokrat NTT menggantikan Jeriko.

Iring – iringan ratusan unit sepeda motor dan mobil, mengantar putra terbaik Sabu Raijua itu dari bandara hingga Rumah Aspirasi kemudian dilanjutkan ke “rumah tua” di kelurahan Nunbaun Sabu.

Jefri tidak lagi dipilih sebagai ketua DPD Demokrat NTT, namun ribuan pendukung dan simpatisan tetap berdiri kokoh di belakang putra terbaik Sabu Raijua itu.

Mereka kecewa dengan keputusan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang dinilai mengesampingkan integritas dan jasa Jefry Riwu Kore dalam membesarkan partai Demokrat di bumi Flobamorata, terlebih saat Kubu Moeldoko merongrong eksistensi Partai berlambang Bintang Merci itu.

“Jika Demokrat hari ini menginjak harga diri Jeriko, maka kami akan mengangkat kembali dan meminta Bapak Jeriko keluar dari Partai Demokrat,” tegas Jonathan Gah, diamini ribuan pendukung yang hadir.

“Bapak tidak usah ragu mundur dari Partai Demokrat, tahun 2024 kami siap bekerja untuk bapak melalui jalur independen,”imbuh Yonathan, diikuti teriakan mundur, mundur, mundur dari para pendukung.

Sebagai seorang politisi kawakan, Jeriko tetap tenang dan meminta semua pendukung untuk bersabar.

“Saya sudah cukup lama berjuang di Partai Demokrat, sejak 2003. Saya masih cinta pak SBY karena beliau itu menjadi panutan kita,” ungkap Jeriko.

Soal situasi terkini di DPD Demokrat NTT, Jeriko mengaku sangat memahami perasaan para pendukung dan simpatisan.

“Karena saya tahu bahwa hasil pemilihan, 12 : 11, anak kecil juga tahu 12 menang,” ujar Jeriko.

Dia menduga bahwa ada tekanan – tekanan yang membuat Ketua Umum Partai Demokrat membuat keputusan yang merugikan pihaknya.

“Tanpa mengurangi rasa hormat kepada kandidat lain, bahwa kami punya integritas dan keunggulan yang jauh di atas calon lain,” pungkas Jefry.

Jefry Riwu Kore yang juga merupakan Wali Kota Kupang ini, meminta seluruh pendukung dan simpatisan untuk memberinya waktu guna mempertimbangkan apakah tetap bersinar bersama Bintang Mersi atau Bercahaya tanpa Demokrat.

“Banyak SMS, WA yang meminta untuk saya mundur dari partai Demokrat, karena itu, kawan – kawan berikan kesempatan kepada kami untuk berpikir dan mengkaji apa yang menjadi kemauan dari pendukung dan simpatisan,” tutup Jeriko.

Komentar