Kupang, NTT
Aliansi Jaringan Anti Korupsi (AJAK) Nusa Tenggara Timur( NTT) mengancam akan melakukan aksi demonstrasi di kantor Kejaksaan Tinggi NTT, jika tuntutan mereka terkait penanganan kasus dugaan korupsi pembelian Medium Term Note (MTN) senilai Rp50 miliar oleh Bank NTT tidak diindahkan.
“Apabila tuntutan kami tidak ditindaklanjuti selama 3×24 jam, maka AJAK NTT akan menggelar aksi massa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT),” ungkap Kordinator AJAK NTT, Abdul Syukur, usai melakukan audiens dengan aparat penegak hukum di Kejati NTT, Rabu (15/12/2021)
Dalam audiens AJAK NTT bersama Kejati NTT yang dihadiri Kasi Dik Kejati NTT, Kundrat Mantolas, S. H, Kasi Penuntutan Kejati NTT, Nurcholis, S. H, Kasi Penkum dan Humas Kejati NTT, Abdul Hakim dan Kasi Eksekusi dan Ekseminasi Kejati NTT, Yupiter Selan, S. H., Koordinator AJAK NTT, Abdul Syukur, menyampaikan 3 tuntutan, di antaranya,
1. Mendorong Kejaksaan tinggi Nusa Tenggara Timur agar transparan dan tidak boleh “main mata” apalagi “masuk angin” dalam menangani skandal MTN Bank NTT.
2. Mendorong Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur segera menjelaskan kepada publik NTT terkait progresifitas hasil penyidikan dugaan korupsi MTN Bank NTT.
3. Mendesak Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur segera menetapkan tersangka kasus korupsi MTN Bank NTT
Menyikapi tuntutan AJAK NTT, Kasi Dik Kejati NTT, Kundrat Mantolas, S. H., menjelaskan, sejauh ini Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT menangani kasus ini, hanya saja perlu kehati – hatian dalam mengungkap kasus pembelian MTN ini.
“Berdasarkan hasil yang diterima dari PPATK, setidaknya terdapat 13 nama yang sudah diterima dan masih menunggu nama yang lainnya,” kata Abdul Syukur, menirukan pernyataan Kondrat Mantolas.
Dia berharap, kasus dugaan korupsi pembelian MTN senilai Rp50 Miliar segera terungkap dan para “perampok” uang rakyat secepatnya dijebloskan ke Penajara. (MBN01)
Komentar