Lulus Seleksi Akpol Tanpa Biaya, Anak Petani Sumba Barat : Terima Kasih Bapak Kapolda NTT

Kupang, NTT

Kebanyakan remaja bercita – cita menjadi Taruna Akpol, namun biasanya anak – anak petani, nelayan dan lainnya yang tidak memiliki banyak uang, terpaksa harus menguburkan mimpinya.

Yach, masih ada saja anggapan bahwa masuk Akpol atau menjadi polisi harus memiliki uang banyak.

Namun, seiring berjalannya waktu, Polri terus berbenah diri. Polri bertekad melakukan reformasi sumber daya manusia termasuk dalam hal rekruitmen.

Siapa menduga jika anak seorang petani bisa lulus seleksi Calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

Richard Daddy Balli Leba Ari, anak seorang petani di kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mampu menepis isu bahwa menjadi anggota polisi harus banyak uang.

Berbekal keteguhan hati dan cita – cita mulia, buah hati Lele Leba Ari dan Lusia Puting berhasil meraih peringkat pertama dalam perangkingan kelulusan Akpol tahun 2021 yang diselenggarakan Polda NTT, Rabu (23/6/2021).

Richard yang sejak kecil bercita – cita menjadi Polisi ini saat masuk SMA, mulai giat belajar dan berolahraga secara rutin untuk menggapai mimpinya.

Baca Juga:  Polisi Bekuk Tersangka "Penjual Orang" di Kupang

“Saya terinspirasi saat melihat Akpol di media sosial dan televisi. Saya pun punya tekad untuk harus bisa seperti mereka,” ujar Richadr.

Menurutnya, sejak awal Ia sedikit pesimis karena kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan. Oleh karena itu, setiap kali pulang sekolah Ia selalu menyempatkan diri untuk melatih fisiknya dengan berolahraga.

“Saat pulang sekolah saya bantu bapak di sawah dan kebun. Tetapi setelah itu saya olahraga,” ungkapnya.

Selain berolahraga, Richard juga berusaha mencari literatur di internet tentang soal psikologi dan soal akademik ujian masuk Akpol. Demikian pula cara dan tips ujian jasmani Dia pelajari sendiri.

“Saya tidak menyangka hasil seperti ini. Selama ini saya belajar secara mandiri karena saya sadar orang tua saya tidak punya banyak uang. Akhirnya saya lulus sampai tahap ini tanpa uang,” ungkapnya bangga.

Baca Juga:  Kasus Pembunuhan di Lidor, Keluarga Korban Kecewa dengan Kinerja Polisi

Richard dinyatakan lulus di tingkat daerah, namun Dia bersama 3 orang lainnya akan mengikuti seleksi di tingkat pusat, mulai dari pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, wawancara psikologi, pendalaman PMK.

Selain itu tes akademik meliputi TPA dan bahasa Inggris dengan sistem CAT, serta pemeriksaan penampilan atau parade.

“Saya berharap bisa sukses dan menjadi contoh serta inspirasi bagi anak-anak lain di Kabupaten sumba Barat,” ucap Richard.

Dia berterima kasih kepada Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif, Karo SDM, Kombes Pol Wisnu Widarto dan panitia penerimaan Biro SDM Polda NTT, yang melakukan rekrutmen secara bersih, humanis dan transparan karena seluruh hasil seleksi langsung disampaikan.

“Terima kasih bapak Kapolda NTT bersama jajaran. Saya hanya anak petani namun bisa lulus sampai tahap ini,” tandas Richard.

Ibunda Richard, Lusia Puting, juga terharu melihat hasil perjuangan anaknya dan kejujuran Polda NTT dalam melakukan rekruitmen.

“Semoga Richard sehat selalu dan sukses hingga akhir. Kami hanya bisa mendoakan dan memberikan support,” tutupnya.

Baca Juga:  Akui Terjadi Penganiayaan, Kapus Nunkolo Tuding Suami Seorang Bidan

Untuk diketahui, Polda NTT mendapat quota kirim sebanyak empat orang catar yakni, satu orang wanita dan tiga orang pria.

Mereka yang lolos dan mengikuti proses di tingkat pusat adalah, Richard Daddy Balli Leba Ari, Johannes Bimantara Jaha, Kresna Buce Tanebet serta Brigitte Trisna Bandi.

Richard, lulusan SMA Kristen Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Kresna Buce Tanebet, lulusan SMA Negeri III Kota Kupang baru pertama kali ikut seleksi taruna Akpol. Demikian pula dengan Brigitte Trisna Bandi.

Sementara Johannes Bimantara Jaha, lulusan SMA Taruna Nusantara sudah tiga kali mengikuti seleksi penerimaan taruna Akpol sejak tahun 2019 lalu.

Keempat utusan Polda NTT ini akan diberangkatkan ke Semarang mengikuti seleksi mulai pekan depan hingga akhir Juli 2021.

Peserta yang lulus tingkat pusat selanjutnya menjalani pendidikan selama 4 tahun kedepan di Akpol Semarang mulai Agustus 2021 mendatang. (MBN01)

Komentar