Kupang, NTT
Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana badai Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa sembako, bahan bangunan, pakaian dan lainnya dengan total anggaran mencapai Rp5,1 Miliar.
Area Head Bank Mandiri Kupang, Wido Wibowo, kepada awak media, Senin (10/5/2021), menjelaskan, sejak badai Seroja memporakporanda NTT pada 5 April 2021, Bank Mandiri secara aktif telah membantu masyarakat yang terdampak bencana.
“Sejak badai Seroja terjadi di awal bulan April kemarin, Bank Mandiri sudah menyalurkan bantuan kurang lebih Rp1,3 Miliar,” ungkap Wido.
Selain itu, menurutnya, Bank Mandiri juga bergabung dengan OJK, BI dan BUMN lainnya untuk menyalurkan donasi bagi masyarakat yang terdampak bencana.
“Kita punya koordinasi yang cukup baik dengan OJK, BI dan BUMN yang ada di NTT, sehingga total bantuan yang telah dikucurkan sampai dengan minggu lalu, sudah mencapai Rp5,1 Miliar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wido Wibowo menjelaskan, untuk daerah – daerah yang tidak bisa dijangkau dengan perjalanan darat, pihaknya bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan.
Selain memberikan bantuan tanggap darurat, Wido Wibowo mengatakan, sebagai lembaga keuangan yang memiliki visi “Memakmurkan Negeri”, Bank Mandiri membuka ruang bagi para UMKM untuk memperoleh pinjaman dengan bunga murah guna membangun kembali perekonomian yang luluh lantak akibat badai Seroja dan pandemi COVID-19.
“Swkarangbkami masih ada program kredit usaha rakyat (KUR) yang masih berjalan hingga saat ini, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sampai dengan Rp200 Juta dengan bunga sebesar 6 persen per tahun, tetapi secara selektif kita juga bisa sampai dengan Rp500 Juta,” ujar Wido.
Bagi masyarakat (Pelaku UMKM) yang sudah memiliki kredit di Bank Mandiri dan terdampak bencana Seroja, Wido mengatakan, Bank Mandiri juga memberikan keringanan.
“Kita bisa tunda pembayaran pokok dan bunga hingga enam (6) bulan, bagi masyarakat (kreditur) yang lahan pertaniannya hilang disapu banjir, ternaknya terkubur di dalam lumpur, rumahnya hancur dan lainnya, bisa mendapatkan keringanan,” tandasnya.
“Untuk masyarakat yang memiliki kredit konsumtif, juga mendpatkan keringan – keringanan, karena NTT butuh recovery, dan itu membutuhkan waktu, sehingga tidak serta merta kita menagih nasabah tetapi kita juga membantu mereka yang terdampak bencana,” imbuhnya. (MBN01)
Komentar