RUPS Bank NTT, Seluruh Pemegang Saham Terima Pertanggungjawaban Direksi

Kupang, NTT

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2020, PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) yang digelar di Kantor Gubernur NTT, Senin (26/4/2021) berjalan lancar dan aman.

Dalam RUPS tahunan ini, mayoritas Pemegang Saham yang terdiri dari Gubernur, para Bupati dan Pemegang Saham Seri B, menerima pertanggungjawaban keuangan Direksi dan Komisaris Bank NTT.

“Seluruhnya menerima dan menyetujui,” ujar Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Senin (26/4/2021) siang dalam press conference usai pelaksanaan RUPS, di Kantor Gubernur NTT.

Selain itu, kata Laiskodat, hal yang tak kalah penting dibahas dalam RUPS adalah persiapan pemenuhan modal inti Bank NTT sebesar Rp3 Triliun tahun 2022, sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kami mendorong Pemegang Saham untuk dapat mengaturnya dengan tepat, serta membuka ruang bagi pihak ketiga untuk pembelian saham,” jelas Laiskodat.

Baca Juga:  Bank NTT Sudah Bisa Terbitkan KKI, Tata Kelola Keuangan Pemda Lebih Efisien

Strategi lain untuk mendukung tercapainya tingkat kesehatan bank adalah terkait dengan deviden. Dimana, 50 persen deviden ditahan untuk mempertimbangkan likuiditas di Bank NTT.

Kemudian, lanjut Laiskodat, hal lain yang disepakati dalam RUPS yakni berkaitan dengan tenaga-tenaga yang telah memasuki masa pensiun, namun memiliki kemampuan spesifik agar dilanjutkan.

“Tentunya yang memiliki ‘Top Knowledge’ yang tidak ada di NTT namun ada di dalam Bank NTT,” tandas Laiskodat.
Sementara Direktur Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho mengatakan seluruh program Direksi Bank NTT tahun 2021 yang dipaparkan dalam RUPS disetujui para Pemegang Saham.

“Intinya semua program itu menuju kepada Bank NTT yang sehat secara komposit,” jelas Riwu Kaho.
Berbagai program tersebut, jelas Riwu Kaho, antara lain: peningkatan SDM dan corporate culture, melanjutkan perbaikan kualitas kredit dan target penurunan ratio NPL.

Baca Juga:  Peduli Kemanusiaan, Bank NTT Gelar Donor Darah

Selain itu, melakukan revitalisasi jaringan-jaringan kantor dengan mengimplementasikan smart branch, serta melanjutkan proses persiapan menjadi bank devisa dan pencapaian Go TKB 2.

Untuk kepentingan dengan investor, jelas Riwu Kaho, saat ini pihaknya tengah menginventarisir dan dia memastikan akan segera melakukan komunikasi agar dapat berpartisipasi untuk tujuan jangka panjang Bank NTT.

“Tentunya setelah komitmen-komitemen dari para Pemegang Saham dipenuhi,” pungkas mantan Kepala Divisi Treasury ini.

Salah satu prestasi yang ditorehkan Bank NTT saat ini adalah berhasil meraih opini “Wajar Dalam Semua Hal yang Material” dari Akuntan Publik Paul Hadwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan

Baca Juga:  Bank NTT Serahkan 1.300 KTM Politani dalam Bentuk ATM

Industri Perbankan di NTT Sumbang 1,5 Miliar

Industri Perbankan di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan bantuan kepada pemerintah provinsi, untuk diteruskan ke korban bencana Seroja senilai Rp1,5 miliar. Nilai sumbangan itu dikumpulkan perbankan mulai dari Rp10.

“Ada sumbang hanya Rp10, Rp50 hingga mencapai Rp1,5 miliar yang diserahkan untuk membantu korban bencana Seroja,” kata Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho, Senin (26/4).

Bantuan itu diserahkan oleh Kepala OJK NTT, Robert Sianipar yang diterima langsung oleh gubernur Viktor Laiskodat. Bantuan yang diberikan oleh kepala OJK NTT ini mengatasnamakan seluruh industri keuangan, sebagai bentuk kepedulian atas bencana yang terjadi.

“Ini penyerahan bantuan pertama bagi korban Seroja sebesar Rp1,5 miliar. Nanti ada tahap kedua lagi,” Kata Alex. (MBN01)

Komentar