Kupang, NTT
Bencana badai Seroja telah berlalu, namun meninggalkan duka yang mendalam. Ratusan nyawa melayang dan ribuan rumah hancur lebur.
Kondisi ini mengharuskan pemerintah bekerja ekstra untuk melakukan pembenahan di segala bidang.
Sebagai bentuk pengawasan, komisi V DPRD NTT, melakukan inspeksi mendadak ke posko utama BPBD NTT di Aula Eltari Kupang, Senin (26/4/2021).
Di hadapan anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, Plt Kepala BPBD NTT, Isyak Nuka, menyampaikan bahwa ada tiga wilayah terdampak parah yang belum memasukan data korban bencana.
“Macam tadi dalam laporan saya sampaikan kepada bapak ibu anggota DPRD, bahwa Flotim, Alor dan Kabupaten Kupang, datanya belum masuk. Karena itu harus secepatnya dimasukan,” jelas Isyak Nuka di hadapan sejumlah awak media.
Menurutnya hingga saat ini sudah 9 Kabupaten yang memasukan data bencana, namun baru 3 kabupaten yang sudah divalidasi.
“Yang sudah memasukan data ada 9 Kabupaten, yakni Sabu Raijua, Rote Ndao, Sumba Timur, Lembata, Belu, Malaka, TTS, Kota Kupang, dan TTU,” kata Isyak.
Bupati Kupang, Drs. Korinus Masneno, ketika dikonfirmasi tekait pernyataan kepala BPBD NTT, soal data bencana yang belum masuk, Korinus lansung naik pitam dan mengatakan bahwa kepala BPBD sedang mabuk.
“Dia mabuk. Kasih tahu, dia mabuk. Saya sudah masukan data 9000 itu ke tangan dia langsung,” tegas Bupati Maseneno.
Maseneno menambahkan, untuk merelokasi masyarakat Desa Tunbaun, pihaknya telah berkoordinasi dengan masyarakat adat untuk menyiapkan lahannya.
“Masyarakat sudah menyiapkan tanah di sana. Sementara di Desa Oesena tidak lagi terdapat lokasi, jadi kita minta izin Gubernur untuk memanfaatkan lahan hutan yang ada di sana,” jelasnya.
Semenatara itu, ketua komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa, mengatakan komisi V memiliki tanggung jawab untuk mengawal bantuan agar tepat sasaran.
“Komisi berkepentingan agar proses rantai distribusi ini memjangkau mereka yang belum tersentuh bantuan,” ujar Yunus.
Politisi PDIP NTT ini mendesak pemerintah agar segera merampungkan data korban bencana yang selanjutnya dikirim ke Jakarta.
“Kabupate lain yang datanya belum masuk segera dimasukan agar kami akan memikirkan strategi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana,” tegasnya. (MBN01)
Komentar