Tangis Haru Nenek Elisabet Terima Bantuan Dinsos Rote Ndao

Rote Ndao, NTT

Nenek Elisabet Liman tak kuasa membendung air matanya saat menerima bantuan dari pemerintah Kabupaten Rote Ndao melalui dinas sosial Kabupaten Rote Ndao.

Nenek yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk reot di ujung terselatan NKRI itu, tepatnya dusun Danolon, Desa Mukekuku, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, tidak menyangka akan dikunjungi dan diberi sumbangan oleh pemerintah.

Selasa (9/3/2021), merupakan hari paling istimewah bagi nenek berusia 77 tahun itu. Betapa tidak, selama ini, Ia hidup sebatang kara dan terpuruk dalam belenggu kemiskinan, namun tidak pernah tersentuh bantuan sosial apapun.

Baca Juga:  Mengejutkan, Saudagar "Daging Kumis" di Kota Kupang Kebanyakan Usia Sekolah

Ketika kepala dinas sosial Kabupaten Rote Ndao dan stafnya tiba di gubuk derita nenek Elisabet dan menyerahkan bantuan sosial berupa sembako, wanita tua itu menangis sejadi-jadinya.

Perasaan haru dan bahagia berkecamuk di dalam hati nenek Elisabet, membuat air mata menganak sungai di pipinya hingga kadis sosial dan stafnya pulang.

“Makasi dodou’ papa (terima kasih banyak bapak, red),” ujar nenek Elisabet dalam bahasa daerah setempat, di sela – sela tangisnya.

Melihat kejadian itu, warga sekitar yang hadir ikut meneteskan air mata bahagia.

Kadis sosial Kabupaten Rote Ndao, Ferdinand Haning, kepada wartawan, Selasa (9/3) mengaku bersyukur dengan pemberitaan yang memblow up kehidupan nenek Elisabet.

Baca Juga:  Dinilai Menyusahkan, Petani Rote Minta Pengecer Pupuk Subsidi Diganti

“Kami bersyukur karena dengan berita dari media maka kami bisa jangkau sampai ke pelosok-pelosok,” kata Ferry

“Yang kami salurkan untuk nenek Elisabet hari ini, kami bawa Beras, Mie, Tikar dan Terpal,” imbuhnya.

Sementara rumah nenek Elisabet, Kadis Sosial mengatakan, akan dialokasikan melalui Dana Desa tahun ini (2021) dan tidak akan dibebani dana swadaya.

“Kalau dari Dana Desa Rp32 juta, maka buatlah rumah  sesuai dengan dana yang ada, jadi kalau misalnya ukuran rumah 5×7, kalau dananya tidak cukup maka dibuatkan 4×6 sesuai dengan dana yang ada,” katanya.

Baca Juga:  Cegah Corona Masuk Rote, Bupati Larang Warga Bepergian ke Luar Daerah

“Intinya bahwa atap, lantai dan dinding serta WC nya harus lengkap dan tidak ada beban swadaya. Itu pesan mama Bupati,” imbuh Ferry.

Dia juga berjanji akan mengakomodir nenek Elisabet sebagai penerima bantuan sosial, baik dari pemerintah daerah, provinsi maupun pemerintah pusat.

“Harapannya kedepan nenek ini mendapatkan rumah layak huni sehingga di hari tuanya bisa hidup senang dan tenang.  Nenek ini juga bisa disentuh oleh Dana Desa, yaitu dana BLT, dan kami akan membantu kartu Indonesia Sehat (KIS) dan PKH lansia,” tutup Ferdinand. (Mekris Ruy)

Komentar