Kupang, NTT
Sebanyak sembilan kabupaten di NTT akan melaksnakan pemilihan umum (Pemilu) bupati dan wakil bupati pada sembilan desember mendatang. Penyelangaraan pilkada di tengah covid-19, berpotensi terjadi penyebaran virus covid-19. Untuk itu, MUI NTT menghimbau, baik pasangan calon maupun masyarakat untuk tunduk pada protokol kesehatan penanganan covid-19.
Sembilan kabuapaten di NTT yang akan menyelenggarakan Pilkada itu antara lain, Sumba Timur, Timor Tengah Utara (TTU), Manggarai Barat, Malaka, Belu, Ngada, Manggarai, Sumba Barat dan Sabu Raijua.
Ketua MUI NTT, Abdul Kadir Makarim saat dihubungi, minggu (20/9) menghimbau kepada masyarakat agar selalu memperhatikan protokol kesehataan. Selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker, baik bagi pasangan calon maupun masyarakat umum, sehingga bisa mencegah penularannya, apalagi penyelangaraan pilkada selalu melibatkan masyarakat banyak.
“Pilkada tahun ini kan berlangsung ditengah pandemi covid-19. Sehingga saya harapkan aturan-aturan menyangkut covid-19 dapat diikuti dengan baik. Sehingga jangan sampai terjadi penularan-penularan, karena ini akan sangat berbahaya. Jangan sampai pilkda ini menciptakan kluster baru di NTT,” katannya.
Jika semua palson dan masyarakat secara patuh mengikuti protokol penanganan covid-19 maka penyelenggaraan pilkada berjalan aman dan tertib dan tidak menciptakan masalah baru. Artinya, pilkada berjalan baik dan mendapatkan pemimpin yang lahir dari pemilihan itu, juga semua dalam keadaan sehat, tidak tertular covid-19.
Selain tunduk pada protokol kesehatan, Makarim juga menghimbau agar masing-masing pasangan calon dan pendukungnya untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban saat pemilu berlangsung.
“Karena hanya dalam keadaaan amanlah kita bisa memilih pemimpin kita secara baik, untuk masa depan pembangunan NTT umumnya dan masing-masing kabupaten penyelangara pada khususnnya” sebutnya.
Makarim juga meminta masyarakat menggunakan hak pilih dengan sebaiknya-baikanya berdasarkan hati nurani terhadap pasangan calon yang berlaga didalam penyelangaraan pilkada itu.
Juga kepada pasangan calon, agar juga selalu memberikan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat. Politik yang sopan dan santun sesuai budaya NTT, santun dan beradab. Serta jauhi sifat-sifat adu domba apalagi mengarah kepada fitnah antar sesama pasangan calon.
“Apapaun peerbedaan kita, persatuan dan kesatuan anta sesama kita harus tetap dijaga, dan pasangan calon juga harus berjiwa besar menerima setiap hasil pemilu nantinya,” katanya.
Himbuan juga disampaikan Ketua MUI Kabupaten Malaka, Zainal Muttaqin, sebagiaman rilis yang diterima minggu, (20/9) meminta masyarakat untuk menjaga situasi kantibmas agar tetap aman dan kondusif.
MUI Malaka juga mendukung Polda NTT dan Polres Malaka untuk melaksanakan tugasnya dalam memastikan kemananan dan ketertiban di tengah masyarakat saat peyelengaraan pilkada.
“Bahwa dalam momentum tahapan berjalan Pelaksanaan Pilkada Bupati Dan Wakil Bupati Tahun 2020 di wilayah Kabupaten Malaka, kami pengurus MUI Indonesia Kabupaten Malaka, Tokoh Agama Muslim beserta Umat Muslim di Kabupaten Malaka, mendukung Polres Malaka dan Polda NTT untuk menjaga Situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif. Kamtibmas Kondusif, Pilkada Dama,” sebutnya. (MBN01)
Komentar