Rote Ndao, NTT
Pembukaan lahan baru di desa Fatelilo, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao yang bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2019 mubasir.
Pembukaan lahan di Batu Ainan, yang menghabiskan anggaran sebanyak Rp149 juta itu tidak pernah dimanfaatkan, baik untuk lahan perkebunan maupun persawahan.
Seorang tokoh masyarakat yang tidak mau namanya dipublikasi, menyebutkan, sejak perencanaan sudah tercium aroma korupsi. Betapa tidak, kegiatan pembukaan lahan baru tidak pernah dibahas saat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja desa (APBDes).
Namun tiba – tiba pembukaan lahan baru tersebut muncul, sementara kegiatan pembukaan jalan baru yang sudah dibahas tidak diakomodir.
“Pekerjaan pembukaan lahan baru yang ada di lokasi batu ainan , awalnya lokasi ini tidak termasuk dalam penetapan APBDes. Yang kami tau bahwa yang termasuk dalam penetapan APBDes itu adalah pembukaan jalan tani dari dusun Lelilo menuju ke lokasi Batukapahun”, jelas sumber yang sangat dipercaya.
Bahkan ketika pekerjaan tersebut dilaksanakan, sama sekali tidak melibatkan masyarakat. Ironisnya Kepala Desa dan para perangkatnya menggunakan jasa alat berat (Excavator) untuk melakukan pembersihan lahan.
“Dana HOK untuk masyarakat entah kemana, yang pastinya masyarakat tidak dilibatkan dalam kegiatan tersebut”, ujarnya.
Kegiatan pembukaan lahan diselasikan, namun hingga saat ini tidak dimanfaatkan untuk apapun.
Bahkan semak belukar yang dikumpulkan alat berat dibiarkan menumpuk di dalam lahan tersebut hingga saat ini.
Tidak ada tindaklanjut atas lahan tersebut. Ratusan juta rupiah habis tak berbekas. Hanya belukar dan tumpukan kayu kering bekas pepohonan yang dikumpulkan Excavator yang tau kemana dan untuk siapa uang rakyat yang telah “ludes”.
Sementara Kepala Desa Fatelilo, Gerson Manafe, yang dikonfirmasi media ini terkesan mengindar. Bahkan nomor telpon,081348866**6 miliknya juga tidak bisa dihubungi. (Mekris Ruy)
Komentar