Tangis Haru Veteran Disabilitas Saat Rumahnya Dibedah Kodim 1604 Kupang

Kupang, NTT

Rumah seorang mantan pejuang atau Veteran penyandang disabilitas di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, dibedah TNI dari Kodim 1604 Kupang.

Rumah yang sudah reot termakan usia itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Dindingnya terbuat dari pelepah gewang, lantai tanah dan atap seng namun sudah berkarat bahkan berlubang.

Mariano Soares, demikian nama lengkap Veteran penyandang disabilitas netra yang pernah berjuang dalam perang di Timor Leste pada tahun 1980.

Kala itu, Mariano tertembak pada bagian mata. Namun Dia masih bisa selamat kendati tanpa mata.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Mariano soares bekerja sebagai penggali dan pemukul batu.

Setiap hari, Ia diantar seorang cucunya untuk menggali batu kemudian dihancurkan menjadi kerikil dan dijual.

Pengahsilannya memang tak seberapa namun bisa menopang kebutuhan sehari – hari, bersama istrinya Blandina Viktoria Therik.

Tak hanya gelap lantaran tidak melihat, namun kakek Mariano dan istrinya juga belum bisa menikmati cahaya listrik lantaran tidak mampu membayar biaya pemasangan meteran listrik.

“Pak, kami sangat rindu punya listrik tapi kami tak mampu”, ujar nenek Blandina Therik, sambil menyeka air matanya yang mulai menganak sungai di pipinya.

Cukup lengkap derita kakek Mariano dan Nenek Balndina. Hidup di dalam gubuk reot tanpa cahaya listrik. Ironisnya, pemerintah memiliki Program Indonesia Terang (PIT). Program ini merupakan upaya Pemerintah melistriki daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dengan memaksimalkan sumber energi terbarukan di wilayah setempat.

Melihat penderitaan Kakek Mariano, Kodim 1604 Kupang berinisiatif untuk merofasi rumah kakek Mariano.

Pada 31 Juli 2020, rumah Mariano di robohkan tim gabungan TNI dari Kodim 1604 Kupang, Denzibang 1/Ix Kupang, dan Brigif 21 Komodo.

Kepala Staf Kodim 1604 Kupang, Letkol Infantri Sugeng Prihatin, saat memantau pelaksanaan renofasi rumah, Minggu (2/7/2020), menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT RI ke-75.

“Beliau (Mariano Soares) seorang Veteran yang tidak bisa melihat karena matanya tertembak perang di Gunung Matabean Fatukeke, tahun 1980, jadi ini ada atensi dari bapak Kepala Staf Angkatan Darat di Jakarta, untuk mengadakan bedah rumah. Rumah beliau ini sudah sangat tidak layak huni sehingga kamu renofasi”, terang Sugeng.

Jumlah pasukan yang diterjunkan dalam kegiatan bedah rumah kali ini sebanyak 20 orang.

Pekerjaan bedah rumah ini ditargetkan selesai dalam waktu 5 hari.

” Tanggal 4 Agustus sudah harus selesai dan akan diserahterimakan pada tanggal 7 Agustus nanti”, jelas Sugeng.

Sementara itu, Kakek Mariano yang mengetahui rumahnya direnofasi TNI, tak henti – hentinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada TNI.

“Obrigado Barak (terimakasih banyak *) “, ungkap Mariano berulang – ulang dengan suara terbata – bata menahan tangis.

Berbagai kegiatan kemanusiaan yang dilakukan TNI merupakan upaya untuk memantapkan Kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka menyiapkan Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) Juang yang tangguh. (MBN01)

Komentar