SoE, NTT
Berdasarkan hasil pleno rekapitulasi perolehan suara dan penetapan calon Anggota DPRD TTS terpilih tahun 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tanggal 8 Mei 2019 di Gor Nekmese Soe, menunjukan bahwa tidak satupun caleg dari partai PKS lolos masuk dalam perengkingan perolehan suara, sehingga dipastikan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS ) yang saat ini memiliki empat orang anggota DPR (Abdul Rahman, Zadrak Mesakh Abed Nego Pah, Zulkarnain Nobisa, dan Yonathan Missa) yang ada dalam fraksi PKS bakal hilang dari alat kelengkapan DPRD TTS. Pasalnya, pada periode ini tidak satupun caleg dari Lima daerah pemilihan di TTS yang lolos masuk dalam perengkingan perolehan suara di setiap Dapil
Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW PKS)Kabupaten TTS Abubakar saat ditemui media ini di kediamannya di Oekefan Soe. Menurut Abubakar, caleg PKS yang ditetapkan pada saat penetapan Daftar Calon Tetap Anggota DPRD TTS dari partai PKS diakuinya sebagai putra – putri terbaik TTS yang siap berkompetisi dalam perhelatan pemilu kemarin, dan Ia juga mengakui bahwa seluruh caleg di lima dapil di TTS sudah berjuang secara maksimal, namun kalau belum membuahkan hasil itu juga harus diterima sebagai sebuah keberhasilan yang tertunda, dan itulah yang dinamakan Kompetisi, karena dalam suatu kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Abubakar melanjutkan bahwa awalnya partai PKS di TTS menargetkan lima kursi diperiode ini, namun hasil akhir berkata lain itu juga harus diterima dengan jiwa besar. “Kami mengakui bahwa memang ada beberapa caleg yang tidak bekerja maksimal karena berbagai alasan namun hal itu tidak bisa disikapi lebih oleh pengurus karena yang bersangkutan sudah ditetapkan dalam DCT, dan hal tersebut akan dijadikan sebagai pembelajaran agar periode mendatang pengurus harus lebih selektif dalam merekrut caleg karena akan sangat berpengaruh dalam perolehan suara partai disetiap dapil”, katanya.
Lebih lanjut Abubakar mengatakan, dari sisi partai politik mereka kehilangan empat kursi, namun dilain sisi hal ini menjadi bahan evaluasia partai sekaligus menjadi cambuk bagi pengurus agar pada periode mendatang dapat menata caleg secara baik dan selektif agar meraih kembali kekalahan pada periode ini, “meskipun tidak mendapat kursi diperiode ini akan tapi kami tetap puas dengan hasil perolehan karena dari empat incumbent yang ada meraih suara yang signifikan yakni perolehan diatas seribu suara, tentu itu menjadi modal dasar dan juga kekuatan serta peluang partai agar pada periode mendatang caleg dimotivasi untuk bekerja maksimal lagi sehingga kembali meraih kemenangan yang mengembirakan”, tandasnya.
Diakhir komentarnya Abubakar juga mengakui bahwa kekalahan yang dialami PKS saat ini di TTS juga tidak terlepas dari dinamika politik yang terjadi di pusat yakni dinamika pilpres dan hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena berjalan secara bersamaan, yang mana partai koalisi pengusung capres 02 mengalami penurunan suara yang cukup drastis pada wilayah tertentu termasuk NTT karena di Propinsi NTT sendiri merupakan lumbung suara untuk capres 01 dan ini juga turut berkontribusi pada partai pengusung capres 01, apalagi jumlah pemilih di NTT dan TTS pada khususnya lebih condong ke capres 01 sehingga tidak heran kalau partai politik pengusung capres 02 mendapatkan suara yang jauh dari target dan hal itu dirasa normal dalam sebuah kontestasi politik, apalagi jumlah partai peserta pemilu kali ini juga cukup banyak dengan jumlah caleg setiap dapil juga ratusan orang tentu ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi sebagai partai politik sebagai peserta pemilu dan caleg disetiap dapil. (Vic)
Komentar