Kupang, NTT
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan kota, Komisariat Rabi (Kombi), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kupang, melalui bidang aksi partisipasi, menggelar aksi pungut sampah, Sabtu (23/3/2019) pagi.
Kegiatan yang diberi nama Rakyat atau Rabi Kerja Nyata, dipusatkan di jalur penghijauan, kota kupang. Fokus utama aksi tersebut yakni sampah yang telah menumpuk, baik sampah unorganik maupun sampah organik, serta rumput liar di tepi jalan.
Ketua Kombi, Tice M Benu, kepada awak media disela-sela kesibukannya menyampaikan, pihaknya tergerak untuk melakukan aksi tersebut saat melihat sampah yang berserakan tak terurus di lokasi tersebut.
“Miris saja lihat sampah-sampah ini, baru ini kan jalan umum, besar. Ke rasa miris katong (kita) jalan dimana-mana, baru ada sampah dimana-mana”, Kata Benu, bersemangat.
Lebih lanjut Tice mengatakan, aksi tersebut , bertujuan untuk menunjukan kepada masyarakat umum, bahwasanya anak muda zaman sekarang atau yang lebih dikenal dengan kaum milenial, berpangku tangan dan hura – hura, tetapi masih memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
“Kami anak muda peduli akan sampah, kami mau lingkungan kami bersih. Hari sabtu itu banyak yang Free, sebaiknya kita luangkan waktu dan lihat ini sampah untuk bersihkan”, ujarnya.
Semua anak muda, lanjut Tice Benu, harus menjaga kebersihan, sebab bersih itu indah dan merupakan bagian dari ibadah. “Beta (Saya) mau anak-anak muda zaman sekarang peduli sampah”, Pungkas Tice.
Senada, Lily Feoh dan Hanny Mone, mengungkapkan keprihatinannya melihat sampah – sampah tak bertuan yang berserakan di lokasi tersebut. “Ini jalan umum, seharusnya masyarakat jangan lempar-lempar sampah sembarang disini. Tempat ini sudah seperti tempat pembuangan sampah umum saja”, ujar Lily.
“Kita sayang lingkungan ini, kita sayang kota ini. Sampah mu adalah sampah mu, bukan sampah bersama”, Cetus Hanny. (*EA)
Komentar