Nagekeo, NTT
Dalam ketidakpastian, ratusan eks tenaga harian lepas (THL) Nagekeo yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Nagekeo (FPPN) memperjuangkan nasib mereka yang sudah tak tentu.
Mereka (THL) turun ke jalan, berburu dengan waktu dan arogansi kaum penguasa yang tega menerlantarkan ribuan putra – putri Nagekeo yang sudah mengabdi sejak kabupaten itu berdiri.
Dalam aksi tersebut, mereka (THL) membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan Transparansi, No Arogansi, No Diskriminasi dan matinya Keadilan. Selain itu, sebagai penyemangat perjuangan, mereka menyanyikan sejumlah lagu perjuangan.
Di akhir aksi tersebut, Elisabet Yohana Fransiska Toyo, mantan THL pada dinas pendidikan pemuda dan olahraga (PPO) kabupaten Nagekeo membaca puisi tentang rintihan hati ribuan THL bertajuk “Keadilan yang Hilang, Untuk MU Nagekeo KU”.
Berikut cuplikan Puisi :
KEADILAN YANG HILANG
UNTUKMU NAGEKEO KU
Wahai penguasa Nagekeo
Kami datang membawa sejuta tanya
Dan harapan kami yang terabaikan
Kau temani kami dengan kata-kata tanpa pertimbangan
Melukai tanpa belas kasih
Kami generasimu, generasi yang terlahir dari bumi Nagekeo
Generasi yang dibungkam dengan argumentasi dan regulasi
Namun nyatanya disalahgunakan
Kami ini siapa???
Mengapa, mengapa kami terasing di tanah kami sendiri
Menjadi penonton di negeri kami
Negeri yang dibangun dengan cucuran keringat, darah dan air mata
Oh Nagekeoku…kau milik siapa? Kau untuk siapa?
Hai keadilan
Kepada siapa keadilan ini berpihak?
Jangan rampas hak kami
Dimanakah nuraninya hai penguasa Nagekeo
Keadilan telah dipermainkan
Kebenaran telah diperjualbelikan
Anak-anak kami kau biarkan terlantar kelaparan
Mata pencaharian kami kau tunggang langgangkan
Seakan semuanya menjadi tujuanmu
Kami dijadikan bulan-bulanan sang penguasa
Ribuan kami kaummu
Menghadapi satu jalan panjang tanpa persinggahan
Kami punya kompetensi
Kami sudah mengabdi
Kami pernah melayani
Jangan ingkari kami
(Belmin)
Komentar