Kupang, NTT
Setelah viral dengan terobosannya menjajakan kopi keliling menggunakan sebuah motor tua nan antik, Rian Boymau atau lebih dikenal dengan sebutan Rian Kopling kembali menggetarkan dunia maya dengan inovasi dan kreatifitas tanpa batas.
Kali ini Rian tak sendiri, lelaki 1000 ide itu menggandeng puluhan anak muda asal kabupaten Sikka yang tergabung dalam komunitas Horo Kota Kupang dan pemilik fanpage Info NTT, mendukung cita – cita besar Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat, menjadikan NTT bebas sampah.
Bermodalkan kayu bekas seadanya, anak – anak milenial ini membuat sebuah backdrop berbentuk hati (Love), berukuran besar.
Selain itu, sisa – sisa potongan kayu dicat kemudian ditulis dengan berbagai kalimat sederhana, menggelitik namun memiliki makna yang cukup dalam.
Misalkan, I’m Mo’at : Jangan Ngaku ‘Cantik’ Kalau Masih Buang Sampah Sembarang.
Tulisan tersebut sekilas kedengaran lucu, namun kalimat sederhana tersebut merupakan tantangan sekaligus ajakan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Selain itu, kata I’m atau I am (saya [Inggris]), tersirat motivasi untuk menggunakan bahasa Inggris sesuai rujukan peraturan Gubernur NTT, nomor 56 tahun 2018, tentang English Day dalam rangka mendukung pertumbuhan pariwisata di NTT.
Dan ada kata Mo’at (bahasa Maumere = laki -laki) mengingatkan agar tetap menjaga dan melestarikan budaya dan bahasa daerah sebagai salah satu potensi pariwisata di Nusa Tenggara Timur.
Rian Kopling, Sang Barista, dalam ulasannya di medsos menjelaskan, backdrop tersebut dibuat berbentuk hati karena Ia ingin benda yang dibuat dengan sentuhan kasih penuh keikhlasan itu menggambarkan icon Kota Kupang, Kota Kasih.
Backdrop tersebut kemudian dipasang di bukit cinta, Penfui Kupang, untuk mempercantik obyek wisata tersebut.
Selain itu Rian dan teman – temannya meletakan beberapa tong sampah yang terbuat dari kayu di lokasi tersebut.
Disekitar lambang hati raksasa itu dipasang potongan kayu dengan berbagai tulisan unik berupa himbauan untuk tidak membuang sampah sembarang tempat.
“I’m Mo’at : Jangan Ngaku ‘Cantik’ Kalau Masih Buang Sampah Sembarang”
“SD 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, Kuliah 5 tahun, kok buang sampah sembarang”
“Kopling : Kalau Sonde Bisa Kasih Bersih Na Jang Kasi Kotor”.
Komunitas milenial ini juga melakukan aksi pungut sampah di seputaran Bukit Cinta.
Rian dan teman – temannya berharap, para pengunjung yang singgah di bukit cinta agar menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami cinta lingkungan, kami tidak ingin lingkungan kami rusak karena ulah manusia sendiri”, kata Rian, dilansir Info NTT. (MBN01)
Komentar