Penghuni Rumah MBR di Kupang Konsumsi Air Hujan

Kupang, NTT

Penghuni rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bantuan presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2011 di Kelurahan Kolhua, kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa mengkonsumsi air hujan, pasalnya sumur bor yang dibangun di tempat itu tidak berfungsi.

“Ada 2 sumur bor tetapi tidak bisa dimanfaatkan karena tidak ada air. Sejak dibagun tidak pernah keluar air pak”, kata Americo Seran Loek, penghuni rumah MBR, kepada metrobuananews.com, Sabtu (26/1/2019)

Baca Juga:  Digagas Lebu Raya, Jembatan Palmerah Bakal 'Ground Breaking' April 2019

Lebih lanjut, Purnawirawan TNI AD itu mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Ia dan warga perumahan membeli air tanki dengan harga yang cukup mahal.

“Kalau musim panas kami terpaksa beli air tanki, tetapi kalau musim hujan kami tampung air hujan untuk keperluan sehari – hari seperti masak, minum, cuci dan mandi”, terang Americo.

Baca Juga:  Ijazah Sah Secara Hukum, Ferdinand Padja Bakal Gugat Balik AMPKS

Pengeluhan tersebut, lanjut Americo, sudah pernah disampaikan ke pemerintah kota Kupang.

“Kami sudah ulang – ulang keluhkan masalah ini ke Pemkot tapi tidak ada solusi juga, karena kata mereka ini proyek pusat”, ujarnya.

Senada, Ketua RT. 32 Kelurahan Kolhua, Albert Bimusu, mengatakan, hal yang paling menyiksa warga MBR adalah masalah air bersih.

Baca Juga:  Cuaca Ekstrim, 6 Kapal Nelayan Berlindung di Perairan Nusakdale Rote

“Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan warga perumahan MBR”, pinta Albert.

Selain masalah air bersih, infrastruktur jalan merupakan salah satu kebutuhan warga perumahan MBR Kolhua.

“Jalan ke sini hancur pak, kami minta pak Wali Kota tolong perhatikan kami”, pungkasnya. (MBN01)

Komentar