TCP dan Kaum Disabilitas Sepanggung dalam Semangat Sumpah Pemuda

Kupang, NTT

Sebuah pemandangan yang tak lazim disuguhkan pada kegiatan street fashion show memperingati hari Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh Gema Remaja dan Pemuda Kreatif (GERAK), di pelataran kantor Gubernur NTT, Minggu (27/10/2018) malam.

Timor Creative People (TCP), sebuah komunitas modeling yang getol mempromosikan tenun ikat NTT dalam setiap event fashion show, kali ini sepanggung berlenggak – lenggok bersama kaum disabilitas dengan balutan busana tenun ikat khas NTT.

Kaum disabilitas yang kadang disepelehkan karena kekurangan mereka, oleh TCP diberi ruang untuk mengambil bagian dalam promosi tenun ikat.

Senyum sumringah terpampang di wajah polos mereka (Kaum disabilitas) sambil berpose di atas catwalk bersama model profesional TCP diiringi lagu ‘Jangan Menyerah’ milik D’masiv.

Penampilan yang anggun dan mempesona itu seakan merasuk setiap penonton yang hadir, bahkan sebagian penonton menitikan air mata menyaksikan ketegaran, semangat dan senyum tulus dari kaum yang selama ini dipandang sebelah mata.

Erwin Yuan, Koordinator TCP Model, kepada Metrobuananews.com, disela kegiatan mengatakan awalnya Ia pesimis tawarannya akan diterima kaum disabilitas.

“Ketika itu tersirat dalam pikiran saya, ide apa nanti yang akan saya konsepkan dan belum tentu mereka mau terlibat, tetapi diluar dugaan mereka menyambut baik ajakan ini dalam bentuk fashion street dengan konsep mempromosikan tenun NTT”, ungkap Erwin.

Dia mengatakan pihaknya mengadirkan kaum disabilitas sepanggung dengan TCP untuk menunjukan bahwa inilah makna sesungguhnya yang tersirat di dalam sumpah pemuda sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

“Tidak boleh membeda – bedakan, karena kita adalah satu, kaum disabilitas sama dengan kita namun mereka terlahir dengan keunikan yang tidak kita miliki karena itu kita harus saling peduli, karena Kita Indonesia”, tegas Erwin.

“TCP adalah bagian dari keindahan, keunikan dan keragaman di NTT”, imbuh Erwin.

Dia berharap, kedepannya pemerintah memberi ruang untuk kaum disabilitas agar bisa berkarya dan menunjukan eksistensi mereka.

Sementara Koordinator Gerak, Ryan Ngongo, dalam sambutannya pada malam puncak mengatakan, kegiatan yang dikemas dalam semangat Sumpah pemuda bukan untuk hura – hura semata tetapi untuk menanamkan sebuah nilai kepada generasi muda penerus bangsa.

“Dengan kegiatan ini kami ingin menanamkan value (Nilai, red) tentang kepedulian kepada sesama”, tandas Ryan.

Terpisah, Serafina Bete, Ketua Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (PERSANI) NTT, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada TCP dan Gerak yang sudah peduli serta mengajak kaum disabilitas berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

“Sebelumnya tidak pernah kami bayangkan bisa satu panggung dengan TCP, apalagi menjadi model dalam ajang bergengsi tersebut, ini sebuah kehormatan bagi kami”, ujar Serafina.

Dia mengatakan, semua personil kaum disabilitas yang terlibat dalam kegiatan street fashion show merasa sangat bahagia mendapat kesempatan meramaikan hari Sumpah Pemuda tahun ini.

“Kami semua yang terlibat di fasion show tadi malam merasa sangat senang sekali bisa berkolaborasi dengan TCP dalam kegiatan fasion show. Kami merasa senang skali TCP mau menerima kami semua dengan beragam keterbatasan”, ungkap Serafina.

Serafina berharap kemitraan antara PERSANI dan TCP bisa dilanjutkan dalam momentum lainnya. (MBN01)

Komentar