Jeriko Dicinta, Leo Lelo Dirindu, Siapa Pilihan DPP?

Kupang, NTT

Geliat aspirasi masyarakat untuk kepemimpinan partai Demokrat NTT enam (6) tahun ke depan, yang disuarakan oleh para Ketua DPC Partai Demokrat NTT di 22 Kabupaten dan Kota, saat Musda IV di Hotel Aston Kupang, Sabtu (16/10/2021) menunjukan bahwa ada Cinta dan Kerinduan.

Sebelas (11) Ketua DPC Partai Demokrat NTT dengan tegas mengemukakan bahwa mereka masih tetap mencintai Ketua DPD Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore, dan berharap Jeriko kembali memimpin partai berlambang Bintang Mersi itu lima (5) tahun ke depan.

Sementara sebelas (11) ketua DPC lainnya juga masih mencintai Jeriko, namun merindukan tongkat kepemimpinan Partai Demokrat NTT diserahkan ke Leonardus Lelo.

Jika merujuk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat, maka kedua kader terbaik partai Demokrat ini sudah memenuhi syarat menjadi calon ketua DPD. Pasalnya, untuk menjadi calon ketua DPD hanya dibutuhkan 20 persen dukungan DPC.

Baca Juga:  Jeriko dan Program Bedah Rumah Terus Menyasar Kaum Marginal

Jika dilihat dari geliat dukungan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dituntut bekerja ekstra menentukan siapa yang akan menjadi Ketua DPD Demokrat NTT. Karena dukungan dari DPC berimbang.

Di sisi lain, masing – masing pendukung dan calon Ketua DPD Demokrat NTT optimis dan mengklaim akan dipilih oleh Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Leonardus Lelo dan para pengikutnya optimis akan dipilih.

Ketua DPC Ngada, Herman Pulo, kepada Wartawan, di Hotel Sylvia Kupang, Sabtu (16/10/2021) menjelaskan, bahwa forum Musda hanya menetapkan dari bakal calon menjadi calon.

“Menghasilkan 2 figur, yakni calon pertama pak Jefri Riwu Kore dan pak Leonardus Lelo. Jadi tidak ada keputusan siapa yang menang,” tegasnya.

Dia juga menjelaskan bahwa bahwa kedua kandidat ini masih harus mengikuti ‘fit and proper test’ yang akan digelar oleh DPP.

Senada, Ketua DPC Partai Demokrat Lembata, Bastian Edo, menegaskan bahwa di dalam Musda tersebit hanya dilakukan penetapan bakal calon menjadi calon, selanjutnya fit and proper test.

Baca Juga:  Mengurai Senyum Kaum Marginal di Balik Gubuk Reot

“Konten fit and proper test itu apa. Pak Leo akan bicara realitas partai hingga saat ini dan apa yang akan dilakukan le depan. Sementara incumben, mesti menjelaskan eksistensi Demokrat NTT seperti apa, apa yang telah dibuat dan apa yang akan dibuat ke depan,” jelas Bastian.

Menurut Bastian, Parpol selain tujuan untuk kesejahteraan rakyat dalam melaksanakan kerjanya, parpol juga melaksanakan kerja – kerja elektoral.

“Dari masa ke masa lami suda melihat datanya. Demokrat NTT ikut pemilihan legislatif pertama pada tahun 2004, dan meraih 2 kursi. Tahun 2009 ada 7 dapil dan masing – masing dapat 1 kursi sehingga menjadi 7 kursi. Tahun 2014 ada penambahan 1 dapil sehingga menjadi 8 dapil dan masing-masing 1 kursi. Namun saat pileg 2019, kita kaget, hilang 4 kursi. Yang hilang dari dapil NTT 1, Kota Kupang, dapil NTT 2, NTT 3, Sumba dan NTT 6, Alor Lembata dan Flotim,” urainya.

Baca Juga:  Komitmen Leo Lelo Kembalikan Kejayaan Demokrat NTT

Dengan demikian, menurut Bastian, perlu ada perubahan dan semangat baru untuk mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di NTT.

“Kali ini kami bersepakat mendorong pak Leo jadi Ketua DPD, agar nisa mengembalikan kejayaan Demokrat NTT yang hilang,” katanya.

“Jika Pak Leo terpilih, maka Ia akan menggerakka mesin partai secara maksimal untuk memenangkan partai Demokrat pada Pileg nanti, serta memenangkan AHY sebagai Presiden pada tahun 2024 mendatang,” imbuhnya.

Terpisah, Jefri Riwu Kore dan para pendukungnya optimis akan kembali dipercaya memimpin Partai Demokrat NTT.

“Semua tergantung DPP, tapi kita pasti optimis memimpin kembali di Nusa Tenggara Timur, cuman harus disampaikan visi misi ke DPP. Nanti DPP yang menentukan, kita santai aja. Kita semua teman, kita semua bersaudara, kita serahkan semua di DPP,” ungkap Jeriko. (MBN01)

Komentar