Rote Ndao, NTT
Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Rote Ndao menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kabupaten di Auditorium Tii Langga Kantor Bupati Rote Ndao, Selasa (3/12/2024).
Hasil rekapitulasi perolehan suara pada pleno tersebut menunjukan bahwa pasangan calon bupati dan wakil bupati Rote Ndao, Paulus Henukh dan Apremoi Dudelusy Dethan, menang telak atas kedua rivalnya yakni paket Lentera (Paulina Bullu – Sandro Fanggidae) dan Lontar Malole (Vicoas TB Amalo – Bima T. Fanggidae).
Komisioner KPU Kadiv sosdiklih parmas SDM, Zifyohn D. Sanu saat dikonfirmasi metrobuananews.id mejelaskan pelaksaan pleno KPU bejalan lancar dan aman.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi pada pelaksanaan pleno hari ini sehingga berjalan lancar dan aman,” ungkap Zifyohn D. Sanu.
Menurut pria dengan ciri khas kepala plontos itu, bahwa lancarnya penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di kabupaten Rote Ndao tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh penyelenggara pemilu di tingkat bawah.
“Terima kasih yang tak terhingga buat teman – teman penyelenggara ad hoc yakni dari tingkat kecamatan PPK, desa/ kelurahan PPS dan di tingkat TPS : KPPS, dan yang terutama kepada Tuhan Yesus karna pilkada di Rote Ndao berjalan aman damai tanpa ada gejolak apapun,” ungkap Zifyohn.
“Saya juga ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada teman – teman dari TNI dan Polri yang menjalankan tugas dengan baik sehingga semua tahapan pilkada berjalan dengan aman,” imbuhnya.
Lebih lanjut Zifyohn D. Sanu. menjelaskan, berdasarkan hasil rekapitulasi suara maka paket Ita Esa mengungguli dua pasangan calon lainnya.
“Paulus Henukh – Apremoi Dudelusy Dethan dengan suara sah 40,474, Vico – Bima dengan perolehan suara 9, 296 dan paket Lentera (Paulina Bullu dan Sandro Fanggidae, dengan suara sah 26,008,” jelas Sanu.
Menanggapi hasil rekapitulasi suara pada rapat pleno KPU Rote Ndao, tokoh masyarakat desa Nusakdale, Folkes Sanu, mengatakan kemenangan Paulus – Apremoi merupakan bukti bahwa rakyat berdaulat dan tidak bisa “dibeli”.
“Kami memilih paket Ita Esa (Paulus – Apremoi) karena kami merindukan perubahan,” tegas Folkes.
Dia berpesan, agar Paulus Henukh dan Apromoi D. Dethan, dalam menjalankan tugas sebagai Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao nanti, selalu berpihak pada rakyat kecil.
“Semoga ada perubahan sesuai harapan masyarakat dan juga janji – janji yang tertuang dalam visi misi paket Ita Esa,” ungkap Folkes.
“Ingat, Jangan khianati rakyat yang telah memilih dan menyerahkan kekuasaan ini, karena ketika rakyat marah maka kekuasaan itu akan runtuh,” imbuhnya.
Untuk diketahui, perolehan suara sah paket Lentera (Incumbent) tahun 2024 tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
Tahun 2018 paket Lentera keluar sebagai pemenang kontestasi politik Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao dengan suara sah sebanyak 22,098, sementara tahun 2024 paket Lentera hanya mampu meraih 26,008 suara sah, atau meningkat hanya 3,910 suara.
Dengan perolehan suara sah yang sangat minimalis tersebut, maka jika suara sah paket Lentera dan Lontar Malole digabung pun masih tetap kalah yakni hanya sebanyak 35,304 suara sedangkan Paket Ita Esa masih tetap unggul dengan 40,474 suara sah.
Komentar