Pemkot Kupang Apresiasi Hasil Kajian Seismik BKMG

Kupang, NTT

Pemerintah Kota Kupang menyampaikan apresiasi atas hasil kajian kerentanan seismik Kota Kupang tahun 2024 yang dilaksanakan oleh BMKG, khususnya Direktorat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Ernest S. Ludji, S.STP., M.Si, saat mewakili Penjabat Wali Kota Kupang pada acara penyampaian informasi hasil kajian kerentanan seismik Kota Kupang di Aula Garuda Kantor Wali Kota Kupang, Selasa (3/12).

Hadir dalam acara tersebut Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Nusa Tenggara Timur (NTT), Rahmatulloh Adji, S.P, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas IV Tenau Kupang, Moh. Syaeful Hadi, SP, Ketua Tim Mikrozonasi Kedeputian Geofisika, Ardian  bersama Tim Kedeputian Geofisika dan staf BMKG kupang.

Kepala BPBD Kota Kupang, Ernest Ludji, dalam sambutannya menyampaikan hasil kajian ini merupakan kontribusi yang sangat berarti dalam mendukung perencanaan dan mitigasi bencana di Kota Kupang.  Diakuinya Kota Kupang berada pada wilayah dengan potensi risiko gempa bumi yang cukup signifikan. Oleh karena itu, kajian ini menjadi salah satu landasan penting bagi kita dalam membangun strategi mitigasi yang tepat, guna melindungi keselamatan masyarakat dan memastikan keberlanjutan pembangunan.

“Bencana tidak bisa diprediksi tapi bisa diminimalisir melalui upaya mitigasi yang tepat,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan hasil survei dan kajian ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam berbagai aspek, baik di bidang perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur, maupun edukasi masyarakat.

“Saya berharap informasi ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak, termasuk sektor swasta, lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat sipil, untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama Ernest berharap sinergi yang sudah dibangun oleh BMKG dan Pemkot Kupang bisa terus berlanjut untuk melakukan kajian-kajian yang lebih spesifik.

Ketua Tim Mikrozonasi Kedeputian Geofisika, Ardian dalam presentasinya menyampaikan Mikrozonasi adalah pemetaan ancaman bahaya gempabumi  terhadap karakteristik tanah setempat dalam skala detail atau  skala mikro. Kota Kupang merupakan salah satu kota di Indonesia yang berbatasan dengan sesar aktif.

Pembangunan konstruksi dan infrastruktur di Kota Kupang menurutnya harus mempertimbangkan risiko yang disebabkan oleh aktifitas seismic, mengingat bahwa Kota Kupang juga menjadi salah satu kota wisata dan pusat pemerintahan di Provinsi NTT.

Adrian menambahkan penilaian risiko harus didukung oleh informasi karakteristik lokal bawah permukaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran parameter kerentanan seismik (mikrozonasi) di Kota Kupang, yang meliputi Pengukuran Mikrotremor Array, Multichannel Analysis Surface Wave (MASW) dan periode dominan tanah. Menurutnya parameter-parameter kerentanan seismik itu sangat untuk   mendukung perencanaan tata ruang di Kota Kupang.

Adapun tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui  Informas  klasifikas  jenis   tanah   terkait kerentanan   bahaya   gempa bumi  terhadap struktur  bawah   permukaan  pada   kondisi kedalaman   dangkal, mengetahui estimasi kedalaman   batuan   dasar   engineering   bedrock.  Hasil kajian ini dapat dimanfaatkan untuk penyusunan   rencana tata ruang  wilayah dan peraturan   daerah, penyusunan perencanaan  bangunan  tahan gempa bumi serta untuk perumusan kebijakan  penyiapan  penanganan  dan manajemen  bencana gempa bumi.

Komentar