Sepenggal Kisah Shanti Maro, Perempuan Sejuta Talenta, Melukis Pelangi di Langit ASEAN

Kupang, NTT

Tidaklah mudah menyentuh langit, apalagi melukis pelangi di antara bintang gemintang. Namun semangat, ketekunan dan keyakinan akan membuat segalanya dapat terjadi, asalkan kita berhenti memuja kata mustahil.

Kalimat sederhana itu merupakan triger bagi perempuan sejuta talenta asal Nusa Tenggara Timur (NTT), kelahiran Kota Kupang, 1 Mei 1980, Merlinda Yeanny Rosanti.

Perempuan hebat yang akrab disapa Shanti Maro itu, menamatkan pendidikan formalnya di salah satu universitas ternama di  pulau dewata Bali, jurusan public relations.

Untuk meningkatkan kempuannya di bidang public relations, putri dari Marthen Maro dan Agusthina Elo (almarhumah) mengikuti sejumlah pendidikan non formal yakni French Language Course at Alliance Francaise dan English Language Course at Bali International Language Center.    

Tahun 2000, Shanti memulai debut kariernya di Mediteranee Hotel Denpasar Bali sebagai restaurant guest relations.

Langkah awal Shanti yang gemilang kemudian membawanya berkarier di Kuta Beach Hotel sebagai public relations. Tidak sampai di situ saja, Shanti pun sempat menjadi Human Resources Manager (Hole17 Villas Golf) & Coordinator Wedding – Tour & Travel (Bali ITC), dan sejumlah prestasi lainnya.

Di tengah kesibukannya, Shanti mengikuti berbagai kegiatan peningkatan kapasitas, baik di dalam maupun di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailan, India dan Prancis.

Tahun 2019, Shanti dirundung duka karena ibunda tercinta dipanggil sang khalik. “Waktu itu saya sedikit terguncang, tapi saya kuatkan hati, saya meyakini bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan,” Shanti mengisahkan.

Di tengah gundahnya, Shanti memutuskan untuk meninggalkan semua aktivitas dan kemewahan di Bali dan berangkat ke kampung halaman ayahanda di Alor.

“Sejauh apapun kaki kita melangkah, namun tempat ternyaman adalah rumah dan kampung halaman kita,” tandas wanita dengan zodiak Taurus itu.

Satu bulan berlalu, Shanti mulai bersosialisasi dengan warga Alor khususnya anak – anak kreatif. “Awalnya jalan – jalan, nongkrong di taman, ngobrol – ngobrol dengan teman – teman dan akhirnya Tuhan buka jalan. Saya dan teman – teman di Alor yakni Dani Manu, Djafar, Adi Gerimu, mereka gandeng saya karena mereka lihat saya punya skill. kita buka Alor Creative Market,” terang Shanti.

Alor Creative Market (ACM) di Taman Suaka Alam Pesisir (TSAP) merupakan tempat menampung karya anak – anak muda kreatif yang mau berusaha.

“Kami ajak anak – anak muda yang bisa membuat handicraft dari tempurung kelapa, dan lainnya, termasuk makanan khas Alor dan juga makanan yang kami kreasikan sendiri dan disukai banyak orang,” terang Shanti.

Selain Alor Creative Market, the Iron Lady ini juga membuka sebuah cafe yang diberi nama Sailor Cafe . Berbagai makanan khas Alor dijajakan di cafe tersebut.

Rupanya jiwa enterpreunership wanita blasteran Alor – Sabu ini belum puas dengan pencapaiannya. Dia kembali membuka lapak kuliner berbahan dasar kelor dengan brand Dapur Kelor.

“Di dapur kelor saya bikin kue rambut rasa kelor, donat rasa kelor, kemudian minuman seperti greenlate tapi saya ganti pakai kelor, dan lainnya,” ungkapnya.

Perempuan yang aktif di berbagai organisasi kepemudaan  itu terus berkreasi. Shanti  kembali menggagas usaha yang bergerak di bidang pelatihan.

Usaha tersebut diberi nama Pemuda KEREN. Keren merupakan akronim dari Kreatif, Energik, Religius dan Nasionalis.

“Kegiatan yang saya lakukan adalah memberikan pelatihan, khusus kuliner kepada anak – anak muda . Saya latih mereka cara meracik minuman, cara membuat bakso, dan kuliner lainnya,” terang Shanti.

Kegiatan tersebut sangat diminati dan cukup memberi dampak positif bagi anak – anak muda.

“Setelah pelatihan ada yang buka cafe, ada yang jualan makanan dan minuman secara online. Mereka juga memanfaatkan teknologi dalam menjalankan usaha mereka,” pungkas Shanti.

Sukses menggelar pelatihan, Shanti kembali membuka usaha kuliner yang diberi nama Se’i Kota Tua.

Kreatifitas Shanti Maro ternyata dilirik sebuah lembaga internasional  yang menggelar penganugerahan bagi orang – orang berprestasi dan kreatif di negara – negara se Asia Tenggara.

World Achievement Association merupakan asosiasi tingkat ASEAN yang menggelar ajang penganugerahan penghargaan kepada perempuan – perempuan hebat di Asia Tenggara, bertajuk Best Inspiring and Creativity Woman Award 2024.

Pada akhirnya harus diamini bahwa tidak ada yang mustahil jika kita mengerjakan sesuatu dengan niat baik dan hati yang tulus.

Merlinda Yeanny Rosanti atau Shanti  Maro, yang berkarya di pedalaman Alor mampu “melukis pelangi” di langit ASEAN dan mengharumkan nama NTT di kancah dunia. Namanya dicatat sebagai nominator  Best Inspiring and Creativity Woman Award 2024.

“Puji Tuhan saya terpilih sebagai the best profesional woman 2024,” ungkap Shanti.

Dia berpesan kepada seluruh anak muda dan perempuan NTT agar tidak berkecil hati, terus mengasah kemampuan untuk menemukan passion yang dimiliki.

“Jangan pernah menganggap diri kita rendah, rendah hati boleh tapi jangan rendah diri. Dalam berusaha tantangan pasti ada tapi kalau Tuhan sudah buka jalan tidak akan ada yang bisa menutupnya,” pesan Shanti.

Selain kegiatan kreatif dan inovatif, Shanti Maro juga terjun ke dunia politik melalui partai besutan Surya Pallo, yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Saat ini Shanti menjadi ketua tim relawan kabupaten Alor, untuk paket SIAGA, pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu.

Penulis : Nyongky Malelak

Komentar