Kupang, NTT
Bank pembangunan daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT dan Real Estate Indonesia (REI) NTT, kembali menggelar Expo 2020 di Lippo Plaza Kupang, selama 10 hari yakni mulai tanggal 11 hingga 20 Desember 2020.
Di dalam ekspo tersebut bank NTT dan REI menyediakan 150 unit rumah dengan harga terjangkau. Rumah – rumah tersebut tersebar di 38 lokasi di NTT.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, saat membuka expo, Jumat (11/12) mengatakan NTT saat ini masih merupakan Provinsi termiskin ke – 3 di Indonesia dan salah satu indikator adalah perumahan. Oleh karena itu, kolaborasi Bank NTT dan REI NTT merupakan akselerasi dan daya dorong yang sangat bermanfaat untuk menyelasaikan persoalan tersebut.
“Expo kali ini sebagai bentuk kehadiran bank NTT menjawab kerinduan masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin memiliki hunian yang layak dengan harga terjangkau”, kata Alex.
“Apa yang dilakukan DPD REI hari ini merupakan suatu perjuangan yang luar biasa untuk membebaskan NTT dari kemiskinan”, imbuhnya.
Ia menjelaskan, kedepannya ada beberapa potensi yang ingin dikembangkan bersama DPD REI NTT. Sehingga diharapkan bersama developer untuk memikirkan pengembangan sektor pariwisata dengan membangun homestay yang bisa dijangkau.
“Mari kita diskusikan untuk mencari solusi pembangunan pariwisata dengan mendesain program kita masing-masing,” Pungkas Riwu Kaho.
Ketua DPD REI NTT Bobby Pitoby mengatakan, pembangunan perumahan di NTT sedikit tersendat karena pandemi covid-19 dan kuota yang sangat terbatas. Namun, kebutuhan akan perumahan terus meningkat setiap tahun.
“Di NTT, kebutuhan akan rumah setiap tahun terus meningkat sekitar 1.500-2000 unit rumah. Sementara REI NTT baru membangun sebanyak 2.500-3000 unit rumah”, kata Bobby.
Target REI NTT, lanjut Bobby, pada tahun 2020 membangun 3.500 unit rumah. Namun terkendala covid-19, sehingga penyerapan hanya mencapai 1.768 unit rumah. “Ini baru setengah dari target kita,” katanya.
Sementara jumlah kuota di beberapa Bank sudah selesai, sehingga menyebabkan penurunan penyerapan pembangunan perumahan subsidi di NTT.
“Kuota kita juga sudah habis. Di Bank BTN sudah habis bulan april. Di BRI dan Bank NTT habis di bulan September,” Jelas Bobby.
Namun, kata Bobby, REI NTT sudah berkoordinasi dengan menteri keuangan, Wakil Presiden dan menteri PUPR untuk menaikan dana rumah subsidi tahun 2021 dari Rp 11 triliun menjadi Rp 16,5 triliun
“Jadi diharapkan penyerapan bisa maksimal di tahun 20201 mendatang,”
Dijelaskannya, dari tahun ke tahun, target pembangunan rumah subsidi biasanya mencapai 200-250 unit rumah dengan biaya Rp 40-45 miliar. Sementara tahun 2020, pihaknya menargetkan pembangunan rumah sebanyak 150 unit dengan biaya Rp 25 miliar.
“Meski sudah berada di penghujung tahun 2020, tetapi kita tetap target 150 unit rumah yang akan kita bangun,” tandasnya.
Bobby juga mengapresiasi program Gebyar KPR Bank NTT yang berkolaborasi dengan REI NTT, dimana Bank NTT mensuplai programnya dengan mensubsidikan bunga kepada masyarakat, dibarengi suplai subsidi dari REI NTT.
“Jadi bunga rumah komersil untuk Bank NTT mencapai 8,75 persen pertahun. Tetapi kolaborasi dengan REI NTT, kita subsidi 2 persen pertahun. Sehingga total bunganya cuma 6,7 persen pertahun,” Jelasnya
“Kolaborasi antara REI NTT dan Bank NTT perlu dilakukan sehingga suatu saat kuota FLTP atau SSB sudah Habispun bisa memakai program rumah komersil,” tambah Bobby
Dalam event Bank NTT REI Expo, Bobby menargetkan sebanyak 150 unit rumah bisa laku terjual dengan total nilai mencapai Rp. 25 miliar.
“Muda-mudahan bisa tercapai. Saya optimis. Karena rumah merupakan kebutuhan pokok. Pameran ini juga untuk merumahkan sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai rumah subsidi”, ujarnya. (MBN01)
Komentar