Kupang, NTT
Sebuah peristiwa nahas yang memilukan menimpa Keluarga Andy Taek di Kelurahan Bakunase II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.
Senin (5/10) Sekira pukul 20.00 Wita, Agnes Anastasya Taek (Tasya) berpamitan kepada ayahnya, Andy Taek untuk mengantar tugas sekolah ke rumah gurunya. Tasya diantar kakaknya menggunakan sepeda motor.
“Kebetulan ada anak anjing satu mati jadi saya suruh buang di bawah sini, tapi karena mereka mau sekalian antar tugas ulangan ke guru, jadi hanya saya pesan hati – hati di jalan ya”, ungkap Andy.
Rupanya, pamitan untuk mengantar tugas jadi kalimat terakhir, sekalian salam perpisahan dengan sang ayah.
Sekira pukul 22.00 Wita, baq disambar petir, kabar duka sampai di telinga Andy Taek.
“Ada tetangga datang kasi tahu, Kalau Tasya dan Amelia celaka di Airnona, Tasya meninggal di tempat sedangkan kakaknya dirawat di Rumah Sakit. Saya kaget, saat itu saya benar – benar syok, aduh Tuhan anak – anak saya”, ujar Andy berlinang air mata.
Andy kemudian dibonceng tetangganya menuju tempat kejadian perkara. Di tempat itu, Dia mendapati buah hatinya yang berpamitan mengantar tugas, tergelatak bersimbah darah dan sudah tak bernyawa, akibat tabrakan maut di jalan kelinci, Airnona, Kupang.
Tasya dan korban lainnya dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan.
Amelia, (kakak Tasya) tidak bisa pulang karena harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang cukup serius.
Sementara Tasya, keesokan harinya (6/10) sudah bisa kembali ke rumahnya, namun dalam keadaan tak bernyawa.
Ayah Tasya mengaku tidak ada firasat sama sekali jika akan ada musibah ini.
“Tidak ada firasat apa – apa, semua masih baik – baik saja, tiba – tiba saja kabar datang kalau Tasya sudah tidak ada”, ujarnya terbata – bata.
Kendati kepergian Tasya seperti mimpi, namun bagi Andy, kejadian yang menimpa anak – anaknya diimani sebagai kehendak ilahi yang tidak bisa dielakan tetapi diambil hikmah positifnya.
“Tuhan pasti punya recana yang indah dibalik musibah ini. Semoga Tasya damai di sisi Tuhan”, katanya sambil menitikan air mata.
Dia berharap, penegak hukum dapat menyelesaikan persoalan ini dengan sebaik – baiknya. (MBN01)
Komentar