Kupang, NTT
Merespon instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, SH, M.Si untuk menjadikan provinsi NTT sebagai provinsi emas hijau Kelor, PT. Garam Indo Nasional (GIN) menanam ribuan anak super nutrisi Kelor di Bipolo, Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang. Kegiatan penanaman PT.GIN yang di laksanakan, Selasa, 18 Desember 2018 melibatkan para pemilik lahan dan toko masyarakat setempat.
Tenaga Ahli PT.GIN, French Christian Liufeto kepada media ini di Kupang, Selasa, (18/12/2018) siang menjelaskan bahwa tujuan di tanamnya ribuan anakan Super Nutrisi Kelor di lingkungan tambak garam Bipolo yang di kelola PT.GIN adalah sebagai wujud dukungan terhadap program prioritas kelor yang di canangkan Gubernur NTT. Selain itu, sebagai upaya dari PT. GIN menampilkan kedua komoditas prioritas Gubernur NTT untuk dapat bersanding di sekitar kawasan tambak garam.
“Kita melihat adanya lahan kosong di tambak garam Bipolo yang sementara PT.GIN kelola maka kita berinisiatif untuk melakukan pengadaan anakan Super Nutrisi Kelor sehingga selain produksi garam, kita juga bisa memproduksi komoditas lain.” Jelasnya
Lebih lanjut pria yang akrab di sapa Tian Liufeto menjelaskan bahwa PT.GIN sebelumnya sudah melakukan penanaman 500 anakan Super Nutrisi Kelor di kawasan tambak garam yang di kelola PT.GIN. “Sebelumnya dua bulan yang lalu kita sudah tanam 500 anakan Super Nutrisi Kelor yang saat ini sudah tumbuh, dari situ kita melihat bagus makanya kita melakukan penambahan pengadaan ribuan anakan. ” tuturnya
Menjawab pertanyaan media ini terkait pengaruh lahan garam dalam proses pertumbuhan anakan Super Nutrisi Kelor, Tian Liufeto mengaku bahwa lahan yang di tanami itu lahan yang tidak bersinggungan langsung dengan meja garam maupun garam sehingga memberikan peluang anakan kelor bertumbuh. Sejauh ini anakan kelor yang ditanami pada periode sebelumnya menunjukkan adanya pertumbuhan, sehingga ada evaluasi untuk penanaman selanjutnya mengandalkan penyiraman menggunakan air tawar yang berasal dari sumur bor artesis yang ada.

“Pengamatan kami sesuai hasil penanaman 500 anakan Super Nutrisi Kelor yang sebelumnya kami tanam, ternyata anakan Super Nutrisi Kelor tumbuh normal seperti biasanya. Selain itu PT.GIN mengunakan air tawar dalam proses penyiraman dan perawatan sehingga tidak memberikan pengaruh tersendiri bagi pertumbuhan anakan Super Nutrisi Kelor, karena lahan yang di tanami adalah lahan pematangan yang tidak memiliki kadar garam tinggi. bukan tepat di tempat produksi garam yang memiliki kadar garam tinggi.” Ungkapnya
Tian Liufeto menambahkan bahwa hasil produksi dari anakan Super Nutrisi Kelor yang di tanam PT.GIN nantinya bukan untuk di ekspor ke luar, namun untuk pemenuhan pangan bagi pekerja di PT.GIN dan masyarakat umum yang berada di wilayah Desa Bipolo.
“Kita bukan produksi untuk ekspor, tetapi untuk pemenuhan pangan bagi pekerja dan masyarakat sekitaran desa Bipolo. Selain itu juga untuk menghijaukan lokasi tambak garam sehingga jangan kelihatan gersang.” Ucap pria kelahiran Timor Tengah Tengah Selatan itu.
Sebelumnya, Niko Tanuha tokoh masyarakat sekaligus pemilik lahan garam yang di kelola PT.GIN kepada media ini mengaku kehadiran PT. GIN di Desa Bipolo sangat membantu masyarakat. Dari membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat, sistem kerjasama dan pembagian hasil bersama masyarakat pemilik lahan yang memuaskan hingga mempunyai kepedulian untuk membantu pemenuhan pangan masyarakat lewat penanaman anakan Super Nutrisi Kelor dan Budidaya Ikan air laut.
“Sudah hampir 7 bulan hadir Bipolo, Kami sangat puas kerjasama dengan PT. GIN . semoga kerjasama yang baik ini terus berjalan hingga batas massa kontrak kerjasama selesai”, harapnya.
Sekedar tahu, selain menanam ribuan anakan super nutrisi Kelor, PT.GIN juga budidaya 30 ribu ikan bandeng dan 20 ribu udang windu di tambak garam Bipolo yang di kelolanya. (**)
Komentar