Kupang, NTT
Polemik antara pengurus provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) lantaran tidak dilibatkannya Pengprov TI NTT saat pelepasan sejumlah atlet Taekwondo dari Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) , akhirnya berakhir berakhir damai.
Ketua TI NTT, Fransisco Bernando Bessi dan pengurus TI NTT yang kecewa dengan sikap Dispora yang seakan mengabaikan Pengprov TI NTT, akhirnya legowo memaafkan Dispora demi kepentingan para atlet.
Sebagai ksatria, Ketua TI NTT menemui Kadispora untuk meluruskan persoalan tersebut. Sebab, jika masing – masing mengedepankan ego maka atlet Taekwondo yang dikirim PPLP tidak bisa ikut dalam Kejurnas Taekwondo tahun 2023 di Mataram, lantaran tidak mengantongi rekomendasi Ketua TI NTT saat dilepas Dispora.
Sebagai pimpinan tertinggi cabang olahraga (Cabor) Taekwondo di NTT, Fransisco lebih memikirkan nasib para atlet Taekwondo, ketimbang sikap Dispora yang mengabaikan dirinya selaku pimpinan cabor.
“Yang paling utama adalah harmonisasi antara Fispora dan cabor untuk kepentingan atlet. Karena jika tidak ada harmonisasi maka prestasi tidak akan maksimal,” ungkap Fransisco Bessi.
Fransisco berharap, komunikasi yang baik dan intens terus dilakukan untuk melahirkn atlet – atlet yang berprestasi.
“Dispora dan cabor wajib berkolaborasi guna peningkatan prestasi olahraga, khususnya cabang olahraga Taekwondo di Nusa Tenggara Timur,” pungkasnya.***
Komentar