Metrobuananews.com | Ba’a – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan pupuk di kabupaten Rote Ndao, sudah menjadi persoalan akut yang sulit dikendalikan dan seakan tidak ada solusi untuk mengatasi masalah kebutuhan dasar masyarakat di wilayah batas terselatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Betapa tidak, kedua persoalan tersebut selalu terjadi setiap tahun, ibarat lagu wajib masyarakat di bidang pertanian dan transportasi. Ironisnya, kedua persoalan tersebut diduga menjadi “lahan basah” bagi para “mafia” untuk meraup keuntungan.
Endang Sidin, Warga kelurahan Namodale, saat mengikuti kampanye dialogis paket Harmoni di Tondao, Minggu (18/3/2018), menyingkap persoalan kelangkaan pupuk di Rote Ndao.
“Hingga saat ini petani menjerit karena pupuk langkah, namun pemerintah acuh, jika paket Harmoni jamin ketersediaan pupuk di Rote Ndao, kami pastikan Harmoni menang di sini”, ungkap Endang.
Endang meminta calon gubernur NTT, Benny K Harman, membuat kontrak politik dengan masyarakat sebagai jaminan kesiapan melaksanakan janji politik paket Harmoni.
“Kita harus tanda tangan kontrak politik sebagai bentuk komitmen”, tegas Endang.

Terkait kelangkaan BBM, anggota DPRD kabupaten Rote Ndao, dari partai Demokrat, Petrus Pelle, angkat bicara. Dia mengeluhkan masalah kelangkaan BBM yang berdampak pada harga BBM yang melambung tinggi hingga Rp.25 ribu per liter.
“Setiap saat terjadi kelangkaan BBM, Kami minta Harmoni jika terpilih bisa menyelesaikan masalah BBM di Rote Ndao”, pintanya.
Menyikapi keluhan tersebut, cagub Benny K Harman berjanji, jika terpilih menjadi Gubernur NTT, akan menyelesaikan kedua masalah tersebut.
“Kami akan membangun POM BBM di Rote, karena jika satu saja maka sudah tentu BBM tetap langka, kami juga akan membasmi para mafia yang melakukan penimbunan BBM yang menyusahkan masyarakat”, tegas BKH.
Selain itu, BKH berjanji akan menyediakan kapal Khusus sesuai dgn kondisi alam di NTT, khususnya Rite Ndao yang cuaca dan gelombang lautnya sangat ekstrim.
“Pelabuhan juga harus dibenahi sesuai kapal tersebut”, ungkapnya.

Mengenai persoalan pupuk yang merupakan nadi petani, Benny K Harman menjelaskan, paket Harmoni memiliki program kartu modal petani yang akan menjawab persoalan kelangkaan pupuk.
“80% masyarakat NTT adalah Petani, sehingga harus ada subsidi pupuk dan pestisida, selain itu para mafia pupuk yang selama ini meresahkan masyarakat akan kami basmi”, ujar BKH.
Menurut BKH, dengan kartu Modal petani, para petani dapat dengan mudah mengakses modal usaha, memudahkan petani ikuti pelatihan pertanian, memudahkan akses pupuk, benih unggul, bantuan ternak, menjamin pemasaran hasil pertanian, dan mendapatkan asuransi gagal panen.
“Ini adalah bentuk kepedulian Harmoni terhadap petani di NTT, namun semua itu dapat kami lakukan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur”, terang BKH.
Pantauan media, kegiatan tersebut diakhiri dengan penandatanganan kontrak politik oleh paket Harmoni dan masyarakat Rote Ndao. (Nyongky)
Komentar