Kisah Pilu Pasutri di Kupang, Baru 3 Bulan Menikah, Tewas Tertimbun Longsor

Video

Kupang, NTT

Sebuah kejadian menyayat hati terjadi di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin (25/1/2021).

Sepasang suami istri yakni Paulus Takela dan Mery Welmince Lakmau, yang baru menikah tiga (3) bulan lalu, tepatnya 18 Oktober 2020, harus mengakhiri kisah bahagia mereka di sebuah kamar kost berukuran 4×3 meter di sekitar bantaran Kali Liliba, RT16/RW04, Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Pada malam sebelum peristiwa yang merenggut nyawa dua sejoli itu, hujan disertai angin kencang melanda Kota Kupang. Suasana begitu mencekam.

Sekira pukul 5:00 Wita, terdengar suara gemuruh di sekitar bantaran kali, diikuti pekikan minta tolong. Rupanya pekikan itu adalah pekikan terakhir pasutri nahas tersebut.

Dua (2) buah batu besar dan sirtu dari tebing di atas kost-kostan, longsor dan menghantam kamar pasutri ini.

Pasutri tersebut tidak sempat menghindar karena ketika itu mereka masih tidur.

Dua batu besar itu akhirnya menimpa mereka dan akhirnya menghantar mereka ke keabadian.

Adriana Snae, tetangga kost Paul dan Mince, mengisahkan, bahwasanya korban dikenal sangat baik dan suka menolong.

“Kasian, mereka baru menikah 3 bulan lalu. Om Paul ini sopir di toko, kalau pulang terlambat selalu telpon kaka Mince, mereka begitu saling menyayangi”, ungkap Adriana sambil menitikan air mata.

Dua hari yang lalu, lanjut Adriana, Ia dan Mince (Mery Welmince Lakmau) masih berbincang soal keadaan geografis saat ini.

“Kami duduk sama – sama terus kaka Mince bilang cuaca begini pasti ada bencana dan ada orang yang meninggal, dan ternyata… kaka Mince jadi korban”, ujarnya sedih.

Pada malam kejadian, lanjut Andriana, Ia tidak tidur karena anaknya yang masih bayi rewel, tiba – tiba terdengar bunyi besar.

“Pas saya keluar tanah tagoyang (bergetar), saya bawa keluar anak- anak saya. Saya lihat kamar om Paul dan Kaka Mince hancur, mereka tertimpa batu besar. Om Paul masih berteriak “tolong, tolong, tolong”, sedangkan kaka Mery sudah tidak ada suara”, ungkap Adriana.

Hal senada diceritakan Maria Oki bahwasanya Paulus dan Mery dikenal sangat baik dan selalu ceria.

“Kemarin (Minggu) sore, mereka putar musik dan kasi anak – anak goyang”, ujar Maria sambil menangis.

Menurut Maria, Almarhum Paul adalah teman kerja suaminya. Ia dikenal sebagai pribadi yang santun dan pekerja keras.

“Kami sangat kehilangan kedua sosok yang sangat baik”, tutup Maria berderai air mata.

Untuk diketahui, Alamarhum Paulus Takela dan istrinya Mery Welmince Lakmau, meninggal akibat longsor yang terjadi Senin (25/1/2021) di Kelurahan TDM, Kota Kupang. MBN01)

Komentar