Metrobuananews.com | SBD – Kartu Petani Sejahtera (KPS), milik paket Harmoni, resmi diluncurkan ke publik disaksikan ratusan masyarakat Wewewa, Sumba Barat Daya, Jumat (18/5/2018).
Peluncuran Kartu ajaib itu langsung di hendel oleh calon gubernur NTT, Benny K Harman.
Sebelum meluncurkan KPS, cagub Benny K Harman menjelaskan manfaat dari Kartu tersebut, sementara warga yang hadir serius menyimak.
Dikatakan Benny K Harman, KPS merupakan jawaban atas persoalan kemiskinan yang membelenggu masyarakat NTT.
Menurut Dia, sebanyak 85% dari total 1,2 juta orang miskin di NTT adalah petani dan berada di desa – desa.
“Karena itu, perjuangan meretas kemiskinan NTT adalah perjuangan memperbaiki nasib petani”, ungkap BKH disambut tepuk tangan meriah masyarakat yang hadir.
Dia menjelaskan , KPS merupakan kartu multifungsi yang dapat digunakan oleh para petani untuk membangun hidup dan ekonomi keluarga.
Lebih lanjut BKH menjelaskan, Kartu ajaib itu memiliki 6 keunggulan, yang bermuara pada kesejahteraan petani.
Manfaat KPS
Pertama, pemerintah menyediakan bantuan modal usaha paling banyak Rp.10 juta untuk keluarga miskin.
Kedua, bantuan pupuk dan bibit agar produktivitas panen meningkat.
Ketiga, agar ada keadilan harga, pemerintah bersama BUMD akan membeli produk petani sesuai harga yang layak.
Keempat, petani diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti pelatihan keterampilan bekerja melalui pengadaan Balai Latihan Kerja (BLK).
Kelima, mengadakan asuransi gagal panen. Program ini untuk membantu petani yang tanamanya diserang hama, bencana longsor, banjir bandang, puting beliung, dan lain-lain.
Keenam, menyediakan beasiswa khusus bagi anak-anak petani yang berprestasi sehingga bisa melanjutkan sekolah.
Usai menjelaskan manfaat KPS, BKH kemudian menyerahkan formulir KPS kepada seorang Bapak sebagai simbol diresmikannya kartu tersebut.
“Bapa-mama, ini adalah solusi dari paket Harmoni. Kalau bapa-mama sepakat untuk keluar dari kemiskinan, pilih paket Harmoni. Jangan sampai dukung program kami lalu tusuk orang lain. Kalau seperti itu maka kartu ini tidak bisa terpakai,” pesan BKH sambil menyerahkan formulir KPS.
Usai penyerahan KPS, seorang ibu rumah tangga asal desa Waipatando, Lali Wunda (52) dengan lantang mengatakan KPS sangat bermanfaat dan diyakini membantu petani.
“Pak, kami senang dengan kartu ini. Selama ini kami mau omong tapi kami tidak tahu omong lewat siapa. Kartu ini jawaban dari masalah kami” ungkap ibu Lali.
Senada disampaikan Lukas Bulu Beleka, bahwasanya KPS adalah solusi untuk masalah – masalah yang selama ini dihadapi petani.
“Satu pesan kami, kartu ini jangan salah sasaran. Jika benar – benar tepat sasaran dan menyentuh masyarakat miskin, NTT pasti sejahtera”, ungkap Lukas. (MBN01)
Komentar