Metrobuananews.com | Wolomese – Mantan Kepala Desa (Kades) Nginamanu, Kornelis Nuwa, ketika mengikuti kampanye dialogis pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Benny K Harman dan Benny A Litelnoni, menyerukan agar masyarakat Ngada memilih paket Harmoni pada pilgub NTT 27 juni mendatang.
“Rakyat Ngada harus memilih, Jangan terpaku pada fanatik yang tidak rasional, saya mengajak semua warga untuk memilih Paket Harmoni, “, ujar Kornelis.
Dia mengatakan bahwa sebelumnya masyarakat Ngada begitu mengidolakan Marianus Sae, namun setelah peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) menjerat cagub tersebut, warga dituntut untuk lebih realistis.
“Fanatik kita terhadap seseorang itu adalah wajar. Tetapi fanatik tanpa memperhatikan persoalan yang dihadapi, itu yang harus ditinjau kembali. Kita harus rasional dan realistis. Saat ini pak Benny K Harman adalah satu – satunya calon gubernur dari Flores, pastikan pilihan kita pada paket Harmoni”, ujar Kornelis disambut tepuk tangan gemuruh masyarakat yang hadir.
Lebih lanjut Kornelis mengatakan, masyarakat Ngada yakin bahwa paket Harmoni pasti akan melaksanakan semua prigramnya, karena dari 4 paslon, hanya paslon nomor urut tiga yang berani membuat kontrak politik dengan masyarakat.
“Saya sangat yakin bahwa apa yang menjadi program paket Harmoni pasti akan dilaksanakan oleh Pak Benny K Harman dan Pak Benny A Litelnoni, masalah infrastruktur jalan, air bersih, listrik , lapangan kerja dan pendidikan pasti teratasi”, ungkap Kornelis.
Menyikapi pernyataan tersebut, calon gubernur NTT, Benny K Harman mengapresiasi masyarakat Ngada yang menurutnya telah mengambil langkah cerdas menentukan masa depan NTT.
Didampingi Pius Rengka, Mantan Bupati Ngada, Piet Nuwa Wea, Ketua DPC Demokrat, Herman Pinga, Frans Kape, cagub Benny K Harman (BKH), memaparkan Lima (5) program unggulan yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat NTT.
Program unggulan tersebut, lanjut BKH, adalah, Program Desa Menyala, Pembenahan Infrastruktur, membuka lapangan kerja baru, kredit tanpa jaminan dan beasiswa untuk pelajar.
BKH mengatakan, dari 3000 desa, yg sudah ada penerangan baru 35 %, 65 % belum ada penerangan, Dia berjanji jika HARMONI diberi mandat memimpin NTT 5 tahun kedepan, masalah penerangan akan dituntaskan.
Dikatakan pula, tidak hanya masalah penerangan, tetapi masalah air bersih dan fasilitas jaringan komunikasi yang belum merata di NTT menjadi kendala pertumbuhan ekonomi.
“Kalau saya jadi gubernur akan kami tuntaskan masalah air besih dan juga menambah lagi jaringan telekomunikasi yang masuk hingga ke pelosok desa”, ungkap putra terbaik Manggarai itu.
Terkait pembenahan infrastruktur, BKH mengatakan, hingga saat ini baru 40% dari total 3000 km jalan provinsi yang tergolong baik, selebihnya rusak parah, sehingga diakui menghambat pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
“Kami akan fokus perbaikan jalan provinsi, selain itu untuk kepentingan konektifitas antar pulau, kami akan membangun jembatan dan pelabuhan serta penambahan armada kapal barang dan kapal penumpang untuk memudahkan masyarakat mendistribusikan hasil pertaniannya, perkebunan dan peternakan ke pasar”, jelas BKH disambut tepuk tangan meriah.
Sedangkan masalah pengangguran dan human traficking, menurut BKH, dipicu oleh kurangnya lapangan kerja yang berakibat pada pendapatan perkapita masyarakat NTT yang rendah, berkisar 4 juta per tahun atau sama dengan 3 ribu rupiah per bulan. Hal tersebut membuat warga NTT lebih memilih menjadi TKI ke luar negeri walau banyak yang pulang tinggal nama.
“Menurut data BPS Nasional jumlah pengangguran di NTT mencapai 100 ribu lebih, karena itu kami akan membuka 100 ribu lapangan kerja baru. Ada yang bertanya, bagaimana caranya? pilih kami, kami akan buktikan, kami tahu caranya”, ujar BKH penuh keyakinan.
Dalam bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), BKH mengatakan, dewasa ini, banyak pengusaha kecil yang tidak bisa berkembang bahkan gulung tikar lantaran kekurangan modal usaha namun kesulitan mendapatkan akses pinjaman.
“Masyarakat yang ingin berwirausaha tetapi tidak ada modal, kami Solusinya akan diberi pinjaman tanpa jamian atau agunan (pinjaman dalam jumlah tertentu, 1 sampai 3 juta) juga dengan bunga yang rendah”, jelasnya.
Sementara masalah pendidikan di NTT, Pria bergelar Doktor ini mengatakan, kuncinya terletak pada kompetensi dan kesejahteraan guru.
Menurutnya, Guru SMA-SMK harus benar-benar memiliki kompetensi yang baik sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas pula.
“Secara berjenjang kita akan berikan diklat bagi guru-guru, juga diikutsertakan dalam studi banding ke sekolah bermutu di luar NTT. Selain itu perlu diberikan tunjangan Kesra untuk menunjang kesejahteraan para guru “, pungkasnya.
Sementara untuk pelajar di NTT, BKH berkomitmen untuk memberikan beasiswa dan membebaskan biaya pendidikan.
“Bagi siswa yang berprestasi setelah tamat kita akan kirim untuk kuliah di universitas di Pulau Jawa dengan beasiswa dari pemerintah”, urai BKH. (MBN01)
Komentar